Pidie, MINA – Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Aceh, Daud Pakeh menyampaikan agar setiap Dayah Salafi menerapkan metode Manhaj dalam proses pembelajaran.
Metode Manhaj dinilai sangat penting diterapkan pada setiap dayah, sehingga bisa dengan mudah memahami isi kitab turata atau kitab kuning.
“Manhaj, atau metode itu sangat penting, apalagi cara cepat bisa membaca kitab turata, ini sangat perlu diadopsi dari Dayah Dayah yang sudah menerapkan di Pulau Jawa,” ujar Daud Pakeh disela kunjungannya ke Dayah Nurur Rasyad Al Aziziyah (NURA) Kabupaten Pidie, Selasa (11/12).
Pada kesempatan tersebut, Daud Pakeh juga sempat berdiskusi dengan Pimpinan Dayah setempat terkait pengembangan pendidikan pondok pesantren di masa mendatang, mulai dari metode dan proses pembelajaran, termasuk metode cepat dalam membaca kitab kuning.
Ia menilai ke depan Dayah menjadi salah satu pusat studi agama berbasis masyarakat yang tersebar di setiap desa yang ada di Provinsi Aceh, bahkan ada ribuan dayah salafi tersebar di Aceh saat ini.
Menrutnya, besarnya jumlah dayah di Aceh bukan hanya sekedar kuantitas, namun juga berkualitas dari segi ilmu dan metode yang diterapkan, sehingga berkontribusi bagi masyarakat Aceh yang mayoritas menganut agama Islam. (L/AP/P1)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar