Kantor Berita Turki Beritakan Aksi 115 Bebaskan Baitul Maqdis

 

Ankara, MINA – Kantor berita Anadolu Agency memberitakan Aksi 115 Solidratias Indonesia untuk Pembebasan , Jumat (11/5/2018).

Anadolu menyebut, aksi ratusan ribu massa merupakan protes terhadap AS yang bermaksud memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Senin, 14 Mei mendatang.

Para pengunjuk rasa di kawasan Monumen Nasional () Jakarta Pusat menunjukkan dukungan untuk Palestina.

Beberapa kelompok dan organisasi Muslim, termasuk Front Pembela Islam (FPI), bergabung dengan pawai di Monas, laporan Anadolu.

Semua kelompok usia tampak hadir di antara para demonstran, mulai dari anak-anak hingga orang tua, turun ke jalan-jalan ibukota Indonesia dengan membawa bendera dan syal Palestina.

Pawai adalah unjuk rasa solidaritas dan dukungan untuk Yerusalem, kata seorang penyelenggara aksi.

AS bermaksud untuk secara resmi merelokasi kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada tanggal 14 Mei bertepatan dengan peringatan 70 tahun pendirian Israel pada tahun 1948. Sebuah tragedi yang oleh orang Palestina disebut sebagai “Nakba”.

“Langkah ini jelas-jelas mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Ahmad Syuhada di hadapan aksi massa.

Melalui deklarasi yang dibacakan di depan umum, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa mereka mendukung pengakuan Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Palestina dan menyarankan negara lain untuk mendukung Palestina dengan memutus hubungan diplomatik dengan Israel.

“Kami mendukung keputusan MUI untuk menjadikan Bayt al-Maqdis (Yeruslam) ibu kota Palestina,” kata Wakil Sekjen MUI Zaitun Rasmin, dalam pernyataannya.

Rasmin juga mendorong umat Islam untuk mengirimkan bantuan kepada rakyat Palestina untuk guna memenuhi kebutuhan pendidikan, makanan, dan kesehatan mereka, lanjut laporan Andolu Ageny.

Para demonstran juga mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengecam pemindahan kedutaan dan untuk mengadakan pertemuan darurat mendengar aspirasi umat Islam di seluruh dunia.

Rapat umum ‘Aksi 115’ dihadiri oleh mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia Hidayat Nur Wahid dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Kehadiran polisi dan militer yang banyak terlihat di sekitar Jakarta, terkonsentrasi di sekitar wilayah Monas yang terletak dekat dengan Kedutaan Besar AS dan Istana kepresidenan.

Sehari sebelumnya, pada hari Kamis, Kedutaan Besar AS di Jakarta mengatakan akan menutup beberapa layanan pada Jumat dan mengurangi jumlah staf yang bertugas sebagai antisipasi aksi unjuk rasa.

Warga AS di ibukota Jakarta juga telah diminta untuk berhati-hati selama berlangsungnya aksi. (T/RS2/RS1)

Miraj News Agency (MINA)

Comments: 0