Gaza, MINA – Kantor Media pemerintah Gaza pada Sabtu (2/12) membantah penutupan perbatasan Rafah oleh Mesir.
“Penyeberangan Rafah berfungsi normal pada hari Sabtu,” katanya dalam sebuah pernyataan. Anadolu Agency melaporkan.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pada Jumat bahwa Israel melarang truk bantuan memasuki Jalur Gaza dari Mesir melalui penyeberangan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dikatakan, Israel menginstruksikan truk bantuan di sisi Palestina di penyeberangan Rafah untuk dikosongkan sesegera mungkin.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat pagi setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan kelompok perlawanan Hamas Palestina.
Setidaknya 178 warga Palestina syahid dan 589 orang terluka pada hari Jumat dalam serangan udara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Jeda kemanusiaan dimulai pada 24 November sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menghentikan sementara pertempuran guna memungkinkan pertukaran sandera dan pengiriman bantuan.
Militer Zionis telah membantai lebih dari 15.000 warga sipil di Gaza, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut. Dengan blokade ketat, warga Gaza hanya memiliki sedikit atau tanpa makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan, dalam kondisi kemanusiaan yang putus asa.
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan
Sementara korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang, angka yang diyakini oleh kelompok pejuang lebih sedikit dari angka kematian sebenarnya di lapangan. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Serang Kamp Nuseirat, 33 Warga Gaza Syahid