Kapal Food Flotilla Dipastikan Tiba di Pelabuhan Yangon Myanmar Kamis Pagi

Datuk Seri Aziz memberikan pernyataan kepada wartawan, pastikan kapal berlabuh di pelabuhan Yangon Myanmar Kamir pagi. (Foto: Hadis/MINA)

Nautical Aliya menuju Myanmar, 10 Jumadil Awwal 1438/ 8 Februari 2017 (MINA) – Kapal Nautical Aliya dalam misi kemanusiaan “Food Flotilla for Myanmar” akan sampai di Pelabuhan Yangon Myanmar pada pukul 09.30 waktu setempat.

“Kita akan berlabuh pada pagi harinya, (Kamis) sekitar pukul 10.00 sebab air tinggi pada pagi hari memungkinkan kapal kita bisa masuk,” kata Kepala Misi Food Flotilla for Myanmar, Datuk Seri Abdul Aziz Abdul Rahim, dalam pernyataan kepada wartawan di atas kapal Nautical Aliya, Rabu (8/2).

Setibanya di Yangon, lanjut Abdul Aziz, pihaknya akan mengadakan serah terima bantuan kepada pemerintah Myanmar, disaksikan oleh Duta Besar Malaysia untuk Myanmar, demikian laporan wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Nurhadis yang ikut dalam rombongan kemanusiaan itu.

Dia menjelaskan, proses pemindahan barang bantuan dari kapal ke Pelabuhan Yangon akan dibantu oleh pekerja-pekerja dari Myanmar dan diperkirakan mengambil waktu dua jam.

“Waktu yang diperlukan untuk penyerahan barang bantuan kemanusiaan seperti 50.000 paket mie instan, 12.000 botol air mineral dan 10.000 barang kebersihan diri kepada pemerintah Myanmar adalah 10 jam,” jelasnya.

Abdul Aziz mengatakan, sebanyak 300 ton beras telah berada di Pelabuhan Yangon dan semua barang tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang memerlukan termasuk etnis Muslim Rohingya.

“Selesaikan penyerahan di Yangon, kita akan segera melanjutkan perjalanan ke Chitagong, Bangladesh,” katanya.

Abdul Aziz juga memastikan, hanya sekitar 30 relawan yang diperbolehkan turun mewakili LSM dari berbagai negara.

“Hanya 30 orang yang boleh turun, juga wartawan yang akan ikut menyaksikan penyerahan bantuan secara simbolis kepada pemerintah Myanmar,” katanya.

Food Flotilla for Myanmar merupakan program kemanusiaan bagi Muslim Rohingya yang tertindas digagas Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) dan Kelab Putra 1 Malaysia, bekerjasama dengan 31 LSM dari 11 negara terdiri dari aktivis, tenaga kesehatan, jurnalis, keamanan, dan kru kapal.

Berlayar membelah Laut Andaman pulang pergi selama kurang lebih 20 hari membawa 2.300 ton bantuan berupa beras, mie instan, makanan siap saji, perlengkapan mandi, pakaian, juga selimut untuk diberikan kepada puluhan bahkan ratusan ribu pengungsi Rohingya di Sitwee, dan Teknaf berbatas Bangladesh.

Ikut pada pelayaran ini perwakilan Indonesia dari Lembaga Aqsa Working Group (AWG), Majelis Syubban/Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), juga jurnalis Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA). (L/B01/R01).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).