Jakarta, 14 Jumadil Awwal 1436/5 Maret 2015 (MINA) – Saat isu “begal” meresahkan warga Ibukota Indonesia dan sekitarnya, di Provinsi Aceh justeru tidak ada kejadian pembegalan, dikarenakan diterapkannya syariat atau hukum Islam.
Hal ini dinyatakan oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Drs M Husein Hamidi di sela acara Rapim Polri 2015 di Gedung PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/3), sebagaimana laporan situs Keluarga Besar Polri www.mascipol.org yang dipantau Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Oh enggak ada itu (begal),” kata Husein ketika ditanya tentang begal di Aceh.
Kendati begal merajalela di Jakarta, namun kasus serupa tak begitu mencolok di beberapa daerah seperti di Aceh. Menurut Husein, sejauh ini wilayahnya masih aman dari begal.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Menurutnya lagi, begal tak melanda Aceh karena kultur daerah yang sangat berbeda dengan di Ibukota. Ia mengatakan, penerapan syariat Islam di Aceh membuat warga berpikir dua kali untuk melakukan begal.
Kasus pencurian motor yang dilakukan dengan kekerasan atau begal, belakangan sedang menunjukkan eksistensinya. Sebulan terakhir, mereka sering beraksi di sejumlah kawasan di Jakarta dan sekitarnya.
Untuk melumpuhkan korban, begal menggunakan senjata tajam. Melukai hingga membunuh korban bukan satu ketakutan bagi komplotan begal. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia