Kawasan Industri Modern Halal Valley Dibangun di Cikande Banten

, Banten, MINA – PT Modern Industrial Estat bekerjasama dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) tengah mengembangkan pertama di Indonesia.

Hal tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Modern Halal Valley di kawasan Modern Cikande Industrial Estate, Banten, Rabu (10/10), demikian keterangan pers LPPOM MUI.

Kawasan seluas 500 hektar itu didedikasikan menjadi kawasan halal terintegrasi pertama di Indonesia. Lokasi yang diperuntukkan untuk produksi dan perdagangan halal, fasilitas modern UKM siap pakai, akses ke pasar halal global dan pusat inovasi halal.

Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim, menyatakan bahwa pembangunan kawasan halal ini merupakan langkah strategis menjadikan halal sebagai filter perdagangan internasional.

Menurutnya, dari kawasan inilah semua produk yang akan diekspor diuji apakah memenuhi standar halal atau tidak, pengujian dilakukan oleh lab halal LPPOM MUI yang akan dibangun dalam waktu dekat.

“Lab halal LPPOM MUI telah terakreditasi SNI ISO/IEC 2008:17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dalam lingkup halal. Sehingga, hasil pengujiannya dapat dipertanggung jawab dan dipertanggung gugatkan secara hukum,” lanjut Lukmanul Hakim.

Senada dengan Lukmanul Hakim, Direktur Utama PT. Modern Cikande Industrial Estate, Pascall Wilson mengatakan kawasan halal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor produk-produk halal sehingga Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhitungkan dalam industri halal internasional.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKII), Fahmi Shahab, mengapresiasi inisiatif dibangunnya kawasan halal ini. Ke depan, diharapkan muncul kawasan-kawasan halal lainnya seperti di Pulogadung, Batam dan Sidoarjo.

Pembangunan kawasan ini akan dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama akan dibangun di atas lahan 150 hektar, kantor-kantor pendukung halal, salah satunya kantor LPPOM MUI dan Lab Halalnya.

Tahap pertama ini dilaksanakan dengan nilai investasi Rp.500 miliar. Saat ini telah ada beberapa perusahaan yang sudah siap menempati kawasan ini, baik industri makanan, minuman, kosmetika maupun logistik halal.(R/R01/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)