KBRI Seoul Luncurkan Program “Kampung Korea”

Seoul, MINA – Kedutaan Besar RI di Korea Selatan meluncurkan berbagai program inovatif bagi para yang bekerja di negara gingseng tersebut, salah satunya “” (Kami Mantab Pulang dari Korea).

Kampung Korea yang diluncurkan di Seoul, beberapa waktu lalu tersebut, merupakan program pembinaan bagi buruh migran Indonesia yang ada di Korea Selatan agar mereka siap kembali ke tanah air untuk membangun desa.

“Saya berharap kegiatan pemberdayaan Kampung Korea ini dapat membangun motivasi dan inspirasi serta bekal kecakapan yang memadai untuk hidup di Indonesia,” ujar Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi pada Rabu (13/2), dalam keterangannya.

Menurutnya, program ini di inisiasi dalam rangka menjawab kegalauan para buruh ketika sudah tidak lagi bekerja di Korea Selatan.

“Ketika kontrak kerja habis, sebagian dari buruh pun mengalami kegalauan. Seribu ketakutan menghantui kepala mereka. Bagaimana mereka akan meneruskan hidup di Indonesia. Sebanyak-banyaknya tabungan yang bisa mereka sisihkan selama bekerja lambat laun akan habis juga,” ujar Umar dalam keterangnya.

Umar mengatakan, program ini meliputi pelatihan yang digelar di berbagai kantong buruh migran Indonesia di Korea Selatan seperti manajemen keuangan, pelatihan kewirausahaan seperti bisnis café, kuliner, ternak, hingga pelatihan video blogging.

Keterampilan, budaya kerja dan uang yang diperoleh hasil bekerja di Korea Selatan, dapat menjadi modal untuk hidup sejahtera dengan wirausaha.

Saat ini, kata Umar, pihaknya tengah menggalang kerja sama dengan pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan berbagai organisasi sosial agar dapat melanjutkan program Kampung Korea di daerah masing-masing.

“Saya berharap setiap daerah asal pekerja migran eks Korea Selatan akan mendirikan Kampung Korea dalam arti sebenarnya, kampung nyaman dan modern dengan Balai Latihan Kerja agar generasi selanjutnya siap ke Korea,” kata Umar.

Berdasarkan data Kantor Imigrasi Korea, hingga 31 Desember 2018 terdapat 47.366 WNI yang tersebar di 86 kota di Korea Selatan. Sebanyak 34.920 orang di antaranya merupakan buruh migran. (R/Sj/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)