Gaza City, 22 Ramadhan 1434/30 Juli 2013 (MINA) – Pihak berwenang Israel mulai membuka perlintasan komersial Karem Abu Salem untuk memungkinkan kendaraan yang membawa kebutuhan pokok memasuki Jalur Gaza.
“Israel mengizinkan 340 kendaraan yang membawa barang dan kebutuhan pokok untuk sektor perdagangan, pertanian dan transportasi memasuki Jalur Gaza,” kata Raed Fattouh, Ketua Komite Koordinasi Jalur Masuk Barang ke Jalur Gaza.
“Dua puluh kendaraan juga membawa bahan material yang diperlukan untuk sektor perdagangan,” tambah Fattouh seperti dilaporkan kantor berita yang berbasis di Gaza, AlRay yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Selasa (30/7).
Fattouh mengungkapkan,hanya sedikit jumlah gas untuk memasak dan bahan material yang dapat masuk ke Jalur Gaza melalui perlintasan Karem Abu Salem di mana kendaraan-kendaraan yang membawa barang pokok dan bahan bakar itu mulai diizinkan masuk sejak Kamis (25/7).
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Karem Abu Salem adalah satu-satunya penyeberangan komersial yang menghubungkan arus bahan bakar dan barang pokok dari Tepi Barat yang dikontrol penuh Israel masuk ke Jalur Gaza. Perlintasan komersial yang berada di sebelah selatan Jalur Gaza itu ditutup setiap hari Jumat dan Sabtu.
Setelah Hamas memenangkan pemilu pada 2006, sejak Juni 2007, Israel telah memperketat blokade jalur darat dan laut untuk mengisolasi Jalur Gaza dari akses keluar masuk menuju Tepi Barat, termasuk kota Al-Quds di mana Masjid Al-Aqsha berada, dan negara-negara lain di seluruh dunia.
Sementara perbatasan Rafah adalah satu-satunya pintu penyeberangan melalui darat yang tidak dikontrol oleh Israel. Melalui pintu perbatasan inilah warga Gaza dapat terhubung dengan dunia luar. Namun, perbatasan Rafah hanya menjadi jalur perlintasan orang untuk keluar masuk Gaza-Mesir.
Rakyat Palestina di Jalur Gaza terpaksa menggunakan terowongan sebagai satu-satunya urat nadi untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka akibat blokade Israel tersebut.
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Bencana kemanusiaan semakin jelas menjulang setelah militer Mesir menghancurkan atau menutup ratusan terowongan bawah tanah yang berbatasan langsung dengan Gaza.
Kerusuhan internal di Mesir baru-baru ini, semakin memperburuk krisis di Jalur Gaza, di mana militer Mesir berusaha untuk menghancurkan seluruh terowongan dengan alasan ‘keamanan’ di semenanjung Sinai. (T/P02/P01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam