Jakarta, MINA – Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Indonesia menegaskan, pemerintah Arab Saudi menolak dengan keras isu politisasi dan internasionalisasi haji, serta menganggapnya sebagai sikap ajakan perang.
“Adapun konflik politik yang terjadi antara Arab Saudi dan negara lain, hal tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan ibadah haji ataupun umrah. Ini dikarenakan ibadah haji atau umrah adalah merupakan misi perdamaian,” demikian keterangan pers Kedutaan Besar Saudi Arabia, yang diterima MINA, Rabu (23/8).
Keterangan tersebut menyatakan, Kerajaan Arab Saudi menolak dengan keras segala bentuk tindakan yang dapat mengalihkan syiar ibadah haji demi kepentingan politik atau perbedaan mazhab.
“Berdasarkan atas keinginan Arab Saudi yang besar guna terciptanya keamanan dan keselamatan para jamaah haji ketika menjalankan ibadah di tanah suci, Pemerintah melarang segala tindakan yang dapat menggangu ketenangan para jamaah, membahayakan nyawa, ataupun tindakan yang dapat mengalihkan tujuan utama ibadah haji seperti slogan-slogan iklan, pemikiran atau politik,” jelas keterangan itu.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Setiap tahunnya, pemerintah Arab Saudi menandatangani nota kesepahaman dengan 70 negara, guna menjamin keamanan dan keselamatan para jamaah haji.
Lebih lanjut, Kedubes Arab Saudi mengatakan, pemerintah Saudi akan senantiasa mencurahkan seluruh potensinya guna memberikan kemudahan dan fasilitas bagi para jamaah haji.(R/R04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan