Kairo, 12 Sya’ban 1438/ 9 Mei 2017 (MINA) – Kedutaan Besar Israel di Kairo telah kosong selama lima bulan ini akibat serangan teror di gereja-gereja Koptik yang mengharuskan memperketat keamanan di negara tersebut, Ynetnews melaporkan.
Duta Besar Israel untuk Mesir Dr. David Govrin dan staf diplomatiknya dari Yerusalem sudah bekerja selama lima bulan terakhir di kedutaan Kairo tetapi kini masih kosong karena situasi keamanan di negara tersebut. Demikian laporan tersebut mengatakan yang dikutip MINA, Selasa (9/5).
“Kami telah bekerja selama berbulan-bulan dalan situasi keamanan yang sensitif di negara tersebut, namun pejabat Mesir dan Barat mempertanyakan ketidakhadiran yang terus berlanjut,” kata David.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Pekan lalu, diplomat Israel menerima pemberitahuan resmi dari Departemen Keuangan Urusan Luar Negeri, menginformasikan kepada mereka, gaji tambahan yang mereka terima karena bekerja di luar negeri telah dibatalkan secara retroaktif selama bulan-bulan yang mereka habiskan untuk bekerja di Israel.
“Ini adalah sebuah kedutaan yang telah dievakuasi dari negara yang bersangkutan,” tegasnya.
Selain itu, kontrak kerja untuk 30 pegawai kedutaan lokal – termasuk sekretaris, supir dan pekerja pemeliharaan – belum diperbarui, sementara kontrak sewa rumah duta besar di distrik Maadi Kairo belum diperbarui dalam empat bulan.
Selanjutnya, perayaan Hari Kemerdekaan yang direncanakan di kedutaan untuk akhir bulan juga telah dibatalkan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Tindakan Israel terhadap kedutaan yang ditutup itu aneh dan tidak dapat dijelaskan oleh saya,” kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Mesir.
“Israel menetapkan beberapa syarat untuk mengembalikan duta besar dan staf diplomatik, dan kepala keamanan Kairo mengambil kondisi ini dengan sangat serius dan berkomitmen untuk bertemu dengan mereka. Namun, setelah mengikuti perundingan ini, duta besar tersebut belum kembali, dan tidak ada tanggal untuk kedutaan tersebut kembali,” ungkapnya.
Menurut pejabat Mesir, duta besar dan staf diplomatiknya seharusnya kembali ke Kairo beberapa minggu yang lalu, namun “tampaknya setelah serangan teror di gereja-gereja Koptik, Israel kembali mengambil keputusan tersebut, dan kami tidak memiliki informasi baru mengenai Misi Israel kembali ke Kairo. ”
Para diplomat Barat yang ditempatkan di Kairo juga telah mempertanyakan keputusan Israel mengenai masalah tersebut, dengan mengatakan, “Ini adalah misi diplomatik yang sangat penting bagi Israel, yang terletak di negara Arab terbesar. Memang benar ada peringatan keamanan setiap saat, dan diplomat asing mengikuti instruksi keamanan dari negara mereka Kami juga menyadari masalah yang dihadapi tim Israel saat mencoba mengatur pertemuan dan melakukan kontak dengan penduduk setempat, namun Israel tidak boleh melepaskan kehadiran diplomatiknya di Mesir.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emannuel Nachshon, mengatakan sebagai tanggapan, “Kami tidak berkomentar di media mengenai isu-isu yang berkaitan dengan keamanan kedutaan atau perwakilan Israel.” (T/R12/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)