Jakarta, 10 Syawal 1434/17 Agustus 2013 (MINA) – Ketua Dan Kordinator Harian Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Dr. KH. Ma’ruf Amin menyatakan bahwa MUI minta pemerintah Indonesia agar ikut aktif menggalang kekuatan dunia agar bisa menghentikan aksi kejahatan dan pembantaian yang terjadi di Mesir.
Pernyataan itu disampaikannya untuk menanggapi aksi kekerasan dan pembantaian pasukan militer di Mesir baru-baru ini dengan menelan korban ribuan warga sipil.
“Untuk itu, Presiden jangan hanya memberikan pernyataan, melainkan harus aktif melakukan lobi-lobi ke sejumlah negara lain,” kata ulama yang sering di sapa Kiai Ma’ruf di Jakarta seperti dirilis laman resmi MUIonline yang dikutip, Sabtu (17/8).
Dia juga merasakan prihatin atas situasi di Mesir yang semakin memburuk dengan menyatakan sangat sedih dan mengutuk keras kekejaman yang dilakukan militer Mesir terhadap warga sipil.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Kiai Ma’ruf menghimbau agar negara-negara di dunia untuk turun tangan secara nyata dan bukan sekedar menyatakan prihatin ataupun mengutuk.
“Saat ini bukan saatnya lagi kutuk-mengutuk. Tapi harus turun tangan langsung. Sebab kalau tidak, Mesir bisa jadi hancur berantakan. Padahal di sana banyak situs-situs keagamaan yang paling dibanggakan. Jangan sampai hancur hanya oleh keserakahan kekuasaan. Cukup kita mengalaminya di masa lampau saja,” katanya.
Dia mencatat bahwa sudah saatnya negara-negara Arab juga ikut turun tangan menyelesaikan persoalan di Mesir.
“Negara-negara Arab jangan hanya berdiam diri. Atas nama kemanusiaan, negara-negara Barat juga harus terjun ke lapangan. Sekarang, mana Amerika, mana Eropa, mana juga yang lainnya? Apa hanya cukup menyatakan prihatin, mengutuk dan sebagainya? Harus dicegah langsung,” tegasnya.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Ulama Hadits Mengutuk
Sementara Ulama Hadits Saudi Arabia, Al-’Allamah As-Syaikh Abdullah As-Sa’ad, menegaskan bahwa semua yang terlibat dalam kejahatan membantai para pengunjuk rasa di Bundaran An-Nahdah dan Rabi’ah Al-’Adawiyah dengan cara apapun termasuk orang yang masuk dalam ancaman Allah terhadap pembunuh orang yang tak bersalah.
“Kami sangat bersedih atas apa yang menimpa saudara-saudara kami di Mesir berupa pembantaian massal yang sampai pada titik genosida,” katanya.
Abdullah As-Sa’ad meminta kepada para ulama di mana saja, khususnya di Mesir, untuk memberikan dukungan dan membantu saudara-saudara mereka yang terdzhalimi oleh musuh-musuh Islam, seraya menegaskan tidak seharusnya ulama diam seribu bahasa atas peristiwa tersebut. (T/P012/P02)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal