Kelas Bahasa Indonesia di Jeddah  Perkuat Hubungan RI-Saudi

​​Jeddah, MINA – Program kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing () di Jeddah kian memikat warga Arab Saudi. Memasuki usia program yang ke-14, terbukti dalam tempo dua pekan masa pendaftaran, sebanyak 262 orang mendaftarkan diri.

Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin mengatakan, tingginya minat warga Saudi untuk belajar bahasa Indonesia menandakan semakin eratnya hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi.

“Ini membuktikan semakin populernya program BIPA di kalangan masyarakat Arab Saudi. Hal ini sekaligus menunjukkan arti penting Indonesia, baik dari aspek sosial, ekonomi, perdagangan, maupun aspek persahabatan di mata warga Arab Saudi,” ucap Konjen Hery dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Rabu (20/2).

Hery menyebutkan, sepanjang 2018 terdapat 1,5 juta Warga Negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke Arab Saudi untuk haji dan umrah.

Jumlah tersebut belum termasuk WNI yang datang ke Arab Saudi dalam rangka kunjungan bisnis, belajar dan bekerja. Sementara sekitar 190 ribu warga Saudi setiap tahun berkunjung ke Indonesia.

Oleh karena itu, Hery berharap dengan mempelajari bahasa Indonesia para peserta BIPA dapat menjadi bagian keluarga besar Indonesia di Tanah Suci, khususnya wilayah kerja .

Selain itu, Konjen berharap agar belajar bahasa dijadikan sarana untuk mengenal budaya Indonesia, karena hal tersebut merupakan langkah awal untuk memahami secara penuh pola pikir, karekter budaya bangsa Indonesia.

“Tak kenal, maka tak sayang. Dengan mengenali bahasa Indonesia, maka muncullah rasa persaudaraan dan persahabatan antara kedua bangsa,” tambah Konjen.

Program BIPA merupakan bagian dari Visi2030 Arab Saudi, yang salah satu pilarnya adalah menjadikan Arab Saudi sebagai pusat masyarakat Muslim internasional.

Dalam kaitan ini, Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim memiliki arti penting bagi Arab Saudi, dibuktikan dengan kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz ke Indonesia pada awal Maret 2017.

Sementara, berbagai alasan dikemukakan oleh calon peserta untuk mengikuti program BIPA. Sebagian mengaku karena bekerja di Yayasan Haji ASEAN yang melayani jemaah haji dan umrah asal Indonesia. Sebagian lagi mengaku sering berkunjung ke Indonesia dalam rangka liburan, dan agar bisa berkomunikasi dengan kerabatnya di Indonesia. (R/Sj/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.