Kelompok Arab-Amerika Minta Perlindungan bagi Warga Lebanon di AS

Ilustrasi: warga Lebanon dalam krisis yang parah. (AFP file)

Washington, MINA – Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab (ADC) telah meminta agar pemerintah AS menetapkan kepada Status Perlindungan Sementara (TPS), karena ketidakstabilan politik dan krisis ekonomi yang mengancam.

Langkah ini disponsori bersama oleh lebih dari 70 organisasi sipil, hukum dan agama di AS yang berusaha melindungi warga negara Lebanon, yang saat ini berada di AS dengan visa non-imigran, tetapi akan menghadapi keadaan yang mengerikan jika mereka kembali ke Lebanon dalam kondisi saat ini.

Surat itu dikirim kepada Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken awal pekan ini, yang akan mengambil keputusan seperti itu, Arab News melaporkan.

Ia meminta status penunjukan, karena khawatir bahwa eskalasi dan ketegangan lebih lanjut dalam sistem politik Lebanon yang kacau dan tidak berfungsi dapat meningkat menjadi konflik bersenjata regional.

Masalah politik dan ekonomi Lebanon menjadi lebih akut setelah ledakan pelabuhan Beirut tahun lalu yang menewaskan sedikitnya 200 orang, melukai ribuan lainnya serta menghancurkan ekonomi negara yang rapuh.

TPS adalah perlindungan sementara yang memungkinkan orang-orang dari negara yang ditunjuk bisa tetap berada di AS, di saat kondisi di negara asal mereka membuat kepulangan yang aman tidak mungkin dilakukan. Sekretaris Keamanan Dalam Negeri dapat menetapkan negara untuk TPS jika negara tersebut mengalami konflik bersenjata, bencana alam atau kondisi luar biasa dan sementara lainnya.

Penunjukan berlangsung selama 18 bulan dan dapat diperpanjang beberapa kali. Jika diberikan, TPS akan mengizinkan warga negara Lebanon untuk tinggal di Amerika Serikat selama periode penunjukan dan bekerja secara legal.

Surat itu memperkirakan jumlah warga negara Lebanon yang bisa mendapatkan keuntungan dari penunjukan TPS sekitar 28.500 orang.

Di antara kelompok-kelompok yang turut mensponsori upaya ini adalah Amnesty International USA, Arab American Institute, Jewish Voice for Peace, Dewan Gereja Nasional dan Cabang Atlanta. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.