Tripoli, 12 Muharram 1435/16 November 2013 (MINA) – Lebih dari 27 orang tewas dan 235 lainnya luka-luka di Tripoli, kata pihak berwenang, setelah sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah demonstran anti milisi yang menyerukan kelompok-kelompok bersenjata meninggalkan Tripoli.
Demonstrasi Jumat mengikuti seruan imam shalat Jumat untuk protes terhadap kelompok-kelompok bersenjata dan mantan pejuang yang menolak untuk melucuti senjatanya dan menimbulkan masalah bagi pemerintah pusat, dua tahun setelah jatuhnya Mouammar Gaddafi dalam pemberontakan yang didukung NATO.
Ratusan orang yang membawa bendera putih sebagai tanda perdamaian dan bendera nasional, menyanyikan lagu kebangsaan saat mereka berjalan dan berkumpul di Meliana Square, di ibukota.
Mereka kemudian berbaris menuju markas kelompok bersenjata Misrata di distrik Gharghour untuk menekan tuntutan mereka sebelum orang-orang bersenjata menembaki para demonstran, Al Jazeera melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Dengan latar belakang bentrokan, Perdana Menteri Libya Ali Zeidan mengatakan bahwa semua kelompok bersenjata harus meninggalkan Tripoli, tanpa terkecuali.
“Keberadaan senjata di luar tentara dan polisi berbahaya,” kata Zeidan kepada wartawan, Jumat. “Semua milisi bersenjata harus meninggalkan Tripoli, tanpa terkecuali.”
Warga Tripoli sering berdemonstrasi melawan kelompok bersenjata yang menolak seruan pemerintah pusat untuk meninggalkan ibukota.
Libya telah berusaha untuk bekerja sama dengan kelompok bersenjata dengan menggaji mereka dan menempatkannya sebagai keamanan di Tripoli dan kota-kota lainnya.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Tapi orang-orang bersenjata sering tetap setia kepada komandan mereka daripada kepada pihak berwenang.
Bentrokan antara kelompok-kelompok saingan masih pecah di ibukota, di mana angkatan bersenjata Libya baru lahir dan masih dalam pelatihan dan tidak bisa menantang kelompok bersenjata.
Bahkan beberapa minggu yang lalu, kelompok bersenjata menculik Zeidan dan menahannya selama beberapa jam sebelum membebaskannya.(T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa