KELOMPOK KRISTEN ASSYRIAN KUTUK KEKERASAN DI REPUBLIK AFRIKA TENGAH

Teheran, 27 Rabi’ul Akhir 1435/27 Februari 2014 (MINA) – Kelompok umat Kristen, Aliansi Universal Assyrian, sangat mengutuk pembunuhan terhadap kaum Muslim di Republik Afrika Tengah (CAR).

Sekretaris Jenderal Aliansi, Younathan Betkolia mengatakan, kelompok yang membantai umat Islam di negara Afrika atas nama agama Kristen itu adalah kelompok yang anti agama, Press TV di Teheran melaporkan Selasa (26/2) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Betkolia mengatakan, milisi tersebut menodai citra Kristen dengan melakukan genosida di CAR.

Tokoh yang juga merupakan Anggota Parlemen Iran itu mengatakan, Aliansi Universal Assyrian mengutuk langkah ofensif dan berbahaya itu serta meminta komunitas internasional untuk mengatasi masalah krisis kemanusiaan atas nama agama tersebut.

Etnis Assyrian hari ini secara eksklusif beragama Kristen dengan sebagian besar mengikuti Gereja Asiria di Timur, Gereja Katolik Chaldean, Gereja Kuno di Timur dan gereja-gereja Ortodoks Suriah.

Sementara itu, juru bicara badan pengungsi PBB, Adrian Edwards mengatakan dalam jumpa pers di Jenewa, Selasa, lebih 15.000 orang di Republik Afrika Tengah – sebagian besar warga sipil Muslim di kamp-kamp darurat –  dikepung dan terancam oleh kelompok-kelompok milisi Kristen bersenjata.

Penduduk Muslim berada di sekitar 18 lokasi di barat laut dan barat daya Republik Afrika Tengah, mereka menghadapi risiko tinggi serangan dan sangat membutuhkan keamanan yang lebih baik, Reuters melaporkan.

Kekerasan brutal di Republik Afrika Tengah telah berlangsung sejak Desember tahun lalu, ketika milisi Kristen melancarkan serangan-serangan terkoordinasi terhadap mantan anggota kelompok Seleka yang mayoritas Muslim.

Bulan lalu, pertempuran sengit di negara kaya emas dan uranium itu dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.000 jiwa, kini sudah lebih 2.000 orang.

Perancis mengerahkan pasukannya pada Desember 2013 setelah Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menyetujui sebuah resolusi yang memberikan Paris dan Uni Afrika lampu hijau untuk mengirim pasukan ke negara yang dilanda perselisihan itu.

Namun, pasukan Perancis dan Uni Afrika tidak berbuat banyak untuk mengakhiri kekerasan yang sedang berlangsung.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) telah memperingatkan potensi ancaman pembersihan etnis Muslim di Republik Afrika Tengah. (T/P09/R2).

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0