KELOMPOK MUSLIM NIGERIA KECAM LARANGAN BERJILBAB

Kelompok Muslim Nigeria, JNI (Jama'atu Nasril Islam),  (Foto: Worldbulletin)
, JNI (Jama’atu Nasril Islam), (Foto: Worldbulletin)

Abuja, 28 Ramadhan 1436/15 Juli 2015 (MINA) – Kelompok Muslim terkemuka di Nigeria telah mengecam  larangan wanita muslim berjilbab dalam keadaan apapun, sebagai upaya membela hak-hak keagamaan umat Islam dan lebih menghormati wanita Muslim Nigeria.

“Kami tentu tidak akan mendukung larangan berjilbab dengan dalih apapun,” kata Khalid Aliyu Abubakar, Sekretaris Jenderal Jama’atu Nasril Islam (sebuah kelompok yang menaungi komunitas Muslim di Nigeria), demikian laporan International Islamic News Agency (IINA)  yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Dia mengatakan, larangan wanita Muslim keluar mengenakan jilbab terkait dengan tindakan kontra terorisme pemerintah atas dasar agama.

Pemimpin Muslim menekankan bahwa JNI (Jama’atu Nasril Islam) juga menentang penggeledahan terhadap “semua wanita Muslim” oleh badan-badan keamanan, “kecuali, tentu saja, jika ada kecurigaan kuat.”

“Dalam hukum, setiap orang dianggap tidak bersalah sampai ada pembuktian sebaliknya,” katanya.

Menurut Abubakar, tindakan tersebut tidak hanya diskriminatif, tetapi juga merupakan kegagalan untuk mengatasi akar penyebab masalah.

“Jilbab sedang disalahkan seolah-olah jilbab itu sendiri yang melakukan perbuatan pengecut,” katanya.

Muslim di seluruh Nigeria memrotes larangan berjilbab dan menuntut pemerintah lebih menghormati hak-hak umat Islam yang kadang-kadang dilanggar tanpa pandang bulu.

Mereka juga telah meminta pemerintah Presiden Muhammadu Buhari untuk melacak pemberontakan , yang telah meneror bagian utara negara itu sejak 2009.

Profesor Ishaq Akintola, guru besar ahli Eskatologi Islam di Universitas Negeri Lagos mengatakan, komunitas Muslim melawan para pencari wanita yang mengenakan jilbab.

Otoritas Keamanan Nigeria mengatakan aturan baru itu terpaksa diberlakukan karena meningkatnya serangan bom oleh wanita berjilbab.

Sementara itu Profesor Dawud Noibi, Sekretaris Eksekutif Umat Islam dari selatan-barat Nigeria menilai larangan wanita mengenakan jilbab adalah salah.

“Adalah tidak benar jika tentara atau polisi mencari wanita Muslim yang mengenakan jilbab dengan alasan keamanan, hanya karena pemberontak Boko Haram menggunakan modus serupa – berjilbab saat melakukan serangan bom bunuh diri mereka,” kata Noibi.

Menurut Azeez Olasupo, langkah tersebut sama saja dengan menyangkal hak perempuan Muslim untuk mendapatkan kebebasan. (T/P005/R01)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0