Al-Quds, MINA – Kelompok Perlawanan Islam di Irak mengklaim bertanggung jawab atas serangan pesawat nirawak di “situs vital” di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel. Demikian dikutip dari MEMO, Senin, (28/10).
Kelompok tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat, serangan itu dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina dan Lebanon, dan sebagai balasan atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas (Israel) terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.
Kelompok tersebut berjanji untuk terus menargetkan “kubu musuh”. Sementara Front Dalam Negeri Israel mengumumkan pengaktifan sirine di Nahariya dan Acre, barat laut Israel, karena khawatir akan infiltrasi pesawat nirawak.
Perlawanan Islam di Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa mereka telah melakukan serangan pesawat nirawak terhadap target militer di kota Acre.
Baca Juga: Korut Tegaskan Dukungan kepada Rusia dalam Menghadapi Ukraina
Sementara itu, tentara Israel mengatakan telah mencegat dua pesawat nirawak yang melintas dari Lebanon menuju Galilea Barat dan Galilea Atas.
Sebelumnya, gerakan Hizbullah Lebanon memerintahkan penduduk di lebih dari 20 kompleks permukiman Israel untuk segera mengevakuasi diri mereka dengan mengatakan bahwa mereka telah menjadi target yang sah setelah pasukan Israel menggunakan mereka sebagai landasan peluncuran untuk serangan terhadap Lebanon.
Kelompok itu mengatakan mereka juga telah menargetkan pangkalan udara di selatan Tel Aviv dan tiga pangkalan lain di Israel utara. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Langgar Gencatan Senjata Lagi, Serangan Israel Tewaskan Dua Warga Lebanon