KELOMPOK SURIAH DIDIKAN AS SERAHKAN SENJATA KEPADA NUSRA FRONT

Amerika Serikat melatih dan mendidik pejuang Suriah dan membentuk Unit Pasukan Suriah Baru (NSF). (Foto: AP)
melatih dan mendidik pejuang Suriah dan membentuk Unit Pasukan Suriah Baru (NSF). (Foto: AP)

Washington, 12 Dzulhijjah 1436/26 September 2015 (MINA) – Kelompok pejuang Suriah yang dilatih dan dididik Amerika Serikat (AS) dilaporkan menyerahkan kendaraan dan senjatanya kepada kelompok oposisi Nusra Front demi mendapat perjalanan yang aman.

“Kami belajar akhir-akhir ini, (Pasukan Suriah Baru) Unit NSF pada kenyataannya memberikan enam truk pickup dan sebagian amunisinya ke tersangka Nusra Front,” kata Juru Bicara Pentagon Kapten Jeff Davis, Jumat (25/9).

Juru Bicara Pusat Komando, Kolonel Patrick Ryder yang mengawasi upaya melawan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) mengatakan, pejuang yang dilatih AS telah menyerahkan peralatan dalam pertukaran untuk perjalanan yang aman di daerah operasi Nusra Front.

“Jika akurat, laporan anggota NSF yang menyediakan peralatan untuk Nusra Front sangat memprihatinkan dan pelanggaran terhadap pedoman program pelatihan di Suriah,” kata Ryder, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ryder menambahkan, kendaraan pickup dan amunisi merupakan sekitar 25 persen dari peralatan yang dikeluarkan untuk NSF oleh koalisi pimpinan AS.

Seorang pejabat pertahanan mengatakan, menurut NSF tidak pernah ada pembelotan.

Perkembangan ini adalah kemunduran memalukan yang lain bagi upaya AS untuk “melatih dan memperlengkapi” pejuang Suriah dalam melawan ISIS di Suriah.

Program beranggaran $ 500 juta yang awalnya bertujuan untuk melatih sekitar 5.400 pejuang selama tiga tahun, namun masalahnya hanya sebagian kecil yang berhasil AS latih dalam program tersebut.

Lulusan pelatihan pertama sebanyak 54 pejuang, telah diserang oleh Nusra Front pada Juli dan Pentagon masih belum mendapat informasi yang jelas tentang apa yang terjadi dengan mereka semua.

Kelompok pelatihan kedua yang terdiri sekitar 70 pejuang, dikirim kembali ke Suriah akhir pekan lalu dan laporan yang beredar di Twitter menyebutkan mereka membelot atau menyerahkan persenjataannya.

Program ini telah goyah, dimana Pentagon mengatakan banyak calon pejuang telah gagal dalam proses penyaringan yang ketat. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0