Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kematian Siyono, Menag Harap Penegak Hukum Bisa Lebih Profesional

habibi - Jumat, 8 April 2016 - 00:29 WIB

Jumat, 8 April 2016 - 00:29 WIB

366 Views ㅤ

Ilustrasi Detasemen Khusus (Densus) 88. (Foto: dok. Jurnal3)

Jakarta, 28 Jumadil Akhir 1437/7 April 2016 (MINA) – Terkait meninggalnya Siyono, terduga teroris yang meninggal saat ditangkap oleh Datasemen Khusus (Densus) 88, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap pihak penegak hukum bisa lebih profesional dan tidak akan terulang hal seperti itu lagi.

“Kita mengharapkan aparat penegak hukum lebih profesional dalam menjalankan tugasnya sehingga tidak ada lagi yang diperlakukan tidak adil,” kata Menag saat ditemui di Kantor Kementerian Agama Jakarta, Kamis, (7/4) oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sementara itu proses otopsi jenazah Siyono telah dilakukan oleh Tim Dokter Forensik dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah beserta Komnas HAM pada Ahad (3/4) lalu di TPU Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Dan hasilnya akan diketahui sekitar tujuh sampai 10 hari kemudian.

Otopsi mendapat penjagaan ketat sekitar 1.200 personel Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM). Anggota BRIMOB Polda Jateng juga ikut berjaga di luar lokasi pemakaman.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Sementara itu, dokter Gatot Suharto, Ketua Tim Dokter Forensik  Muhammadiyah  mengatakan bahwa perlu waktu hingga tujuh hari untuk uji lab di Yogyakarta dan Semarang.

Dia mengatakan, tim dokter mengambil sampel kulit dan daging jenazah untuk uji lab dan menemukan benang merah penyebab kematian.

“Memang ada bekas luka benda tumpul di beberapa bagian tubuh, tapi perlu diuji lab lebih lanjut untuk membuktikan apakah itu penyebab kematian almarhum,” ujar Gatot.

Menag Lukman juga mendukung proses otopsi tersebut, menurutnya hal itu adalah sangat penting di era seperti sekarang ini transparasi adalah hal mutlak, jadi otopsi perlu untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab kematian Siyono.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Demi meneggakan keadilan demi memperjelas apa masalah yang sebenarnya, otopsi almarhum sangat perlu, semua hal yang masih dugaan dugaan bisa dijelaskan melalui pendekatan ilmiah fakta yang ada,” tutupnya. (L/M09/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MENAG
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia