Garut, 12 Syawal 1434/19 Agustus 2013 (MINA)- Kembali fitri merupakan wujud memperkuat silaturrahim dan ukhuwah islamiyah kepada sesama manusia. Demikian dikatakan Yakhsyallah Mansur, Ketua Ma’had Al Fatah Indonesia pada acara Tabligh Akbar dengan tema “Kembalinya Fitri, Mari kita tingkatkan Silaturrahmi dan Ukhuwah Islamiyah Sebagai Kunci Pembebasan Al Aqsha” di Masjid Agung Jihadul Hidayah Cikajang, Garut (18/8)
Yakhsyallah menjelaskan bahwa dengan kembalinya fitri maka kita kembali kepada kesuciannya akan selalu berbuat benar, baik dan indah. Bahkan lewat kesucian jiwa itu maka ia akan memandang segalanya dengan pandangan positif.
“Menghadapi problematika ini kaum muslimin harus bersikap dengan berjiwa fitri. Sehingga tidak akan mengeluh apalagi putus asa. Seorang Muslim yang berjiwa fitri maka ia harus optimis dan berfikir positf,” tambahnya, kepada MINA (Mi’raj News Agency).
“Jika hati kita sudah sama maka akan terwujudnya ukhuwah walaupun berbeda-beda, harus saling memahami dan mengerti,” kata Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fatah, Bogor itu.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Yakhsyallah juga menegaskan bahwa di hari yang fitri ini setiap Muslim harus memperoleh kemenangan dengan usaha keras untuk menjaga fitrah (kesucian) jiwanya, walaupun kemenangan tidak pernah di raih lewat mimpi tetapi perlu usaha keras meskipun dengan sarana seadanya.
Dalam kesempatan yang sama Muslihat, Ketua MUI (Majlis Ulama Indonesia) Cikajang, Garut mengatakan bahwa umat Islam harus meningkatkan silaturrahim dan ukhuwah islamiyah dengan bersatu bukan saling membedakan terhadap sesama Muslim lainnya.
Ia mengharapkan agar masyarakat dapat bersatu dengan tidak membedakan adanya perbedaan antara yang lain tapi harus melihat persamaannya. (L/P010/P08/R2).
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia