ISRAEL KEMBALI LANGGAR GENCATAN SENJATA BOMBARDIR RAFAH

rafahbombardir

mIliter Zionis Israel membombardir Kota Rafah saat genjatan senjata sementara dimulai, Jumat (1/8). (Foto: Al-Ray)
Militer Zionis membombardir Kota Rafah saat sementara dimulai, Jumat (1/8). (Foto: Al-Ray)

, 6 Syawal 1435/2 Agustus 2014 (MINA) – Militer Zionis Israel kembali melanggar genjatan senjata sementara dengan membombardir wilayah Rafah, selatan Gaza, mengakibatkan puluhan warga tewas dan lebih dari 200 lainnya luka-luka.

Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza melaporkan, pembantaian itu terjadi lima jam setelah dimulainya gencatan senjata yang disepakati para pejuang dan Zionis Israel selama 72 jam dimulai Jumat (1/8) pukul 08.00 Waktu Gaza.

Setelah diumumkannya gencatan senjata oleh Sekjen PBB dan Menlu AS, Kamis sore Waktu New York, pihak militer Zionis berusaha masuk ke wilayah timur Rafah pada Jumat pukul 02.00 dini hari Waktu Gaza, hingga berada di posisi 2,5 km dari garis perbatasan.

Menurut pemantauan Koresponden MINA Gaza, dua jam sebelum waktu gencatan senjata sementara itu akan dimulai, pasukan Zionis Israel telah membunuh empat penduduk Palestina di perbatasan timur Rafah.

Militer Zionis juga menghancurkan sebuah mobil ambulan di daerah Al-Garbiyah, Kota Rafah, menyebabkan tiga warga Gaza meninggal dunia.

Para pejuang Palestina menanggapi dengan melakukan operasi darat menembus basis militer Zionis Israel di perlintasan Karim Abu Salim, berhasil menculik seorang tentara Zionis dan membunuh dua tentara lainnya.

Harian Israel Yedioth Aharonoth mengutip sumber di kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menuduh Hamas melanggar gencatan senjata sementara. Namun, pernyataan itu dibantah oleh gerakan perlawanan Palestina Hamas melalui Jubir Gerakan Hamas, Musa Abu Marzuq menyatakan operasi penculikan tentara Zionis oleh pejuang Al-Qassam dilakukan sebelum genjatan senjata dimulai.

Abu Marzuq secara resmi mengumumkan penculikan seorang perwira tentara Zionis dan pembunuhan beberapa anggota tentara Israel lainnya oleh pasukan sayap militer gerakan itu, Brigade Izzudin Al-Qassam di timur Rafah untuk menanggapi serangan Zionis di area itu.

“Tidak diragukan lagi niat mereka yang ingin melanggar kesepakatan genjatan senjata yang disepakati dimulai Jumat pukul 08.00 Waktu Gaza, dengan berupaya masuk dan menyerang penduduk Gaza, maka dari itu, pukul 07.00 Waktu Gaza pasukan kami bergerak menghadang mereka dan pertempuran tidak terelakkan lagi,” kata Abu Marzuq.

Media-media Israel melaporkan, Zionis Israel telah memberitahukan PBB bahwa genjatan senjata sementara telah berakhir dan tidak ada gencatan senjata lagi setelah mengakui seorang perwira berpangkat Letnan Dua dari Brigade Givati bernama Hadar Goldin berhasil ditangkap para pejuang Palestina.

Seluruh wilayah jajahan Israel, dekat perbatasan dengan Gaza, termasuk perlintasan Karim Abu Salim (Kerem Shalom) telah dinyatakan sebagai zona militer tertutup, sementara tentara Zionis menyarankan para pemukim ilegal Israel di lokasi untuk tetap berada di rumah mereka.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyerukan bantuan internasional untuk mengevakuasi ribuan warga sipil yang terperangkap akibat tindakan bombardir Zionis Israel di Rafah, mengakibatkan setidaknya 50 warga telah meninggal dan lebih dari 200 lainnya terluka.

Total korban jiwa dari warga sipil Gaza sejak agresi militer 26 hari yang lalu mencapai 1.562 orang dengan jumlah korban luka-luka mencapai 8830 warga, mayoritas anak-anak dan wanita.

Zionis Israel telah berulang kali melanggar gencatan senjata yang telah disepakati kedua pihak. Sebelumnya, Sebanyak 19 orang dari satu keluarga Palestina di Khunza, Gaza, tewas, akibat serangan udara Israel, Sabtu (26/31) lalu, sebelum berakhirnya genjatan senjata (pukul 08.00-20.00 waktu setempat) yang disepakati Israel dan Palestina. (L/K01/P02/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0