Pekanbaru, MINA – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Pekanbaru, Riau, membuat terobosan baru dengan menciptakan Mobil Literasi Pelita Harapan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
“Lima bulan lalu saya bersama guru-guru berinisiatif membuat Mobil Literasi Pelita Harapan. Hal ini kami lakukan sebagai wujud kepedulian kami terhadap literasi guna mengembangkan minat baca masyarakat,” kata Kepala Sekolah SMAN 7 Pekanbaru, Riau, Nurhafni, di Pameran Pekan Pendidikan dan Kebudayaan Hardiknas, GOR Tribuana Pekanbaru, Riau, Senin (28/4).
Ia menjelaskan, untuk mengoperasikannya, para guru secara sukarela bergantian membawa mobil literasi tersebut. Mobil yang digunakan adalah milik pribadi guru yang tergabung dalam kelompok literasi ini.
“Saya katakan kepada teman-teman guru yang terlibat di dalam mobil literasi ini, bersedekah dan shalat adalah kewajiban kita sebagai manusia, dan yang kita lakukan ini adalah bersedekah ilmu. Saya sangat mengapresiasi peran guru-guru tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Lebih lanjut Nurhafni mengatakan, imbauan 15 menit membaca yang dicanangkan Pemerintah, sudah diterapkan disekolahnya. Kini saatnya sekolah memberikan sumbangsih kepada masyarakat.
“Sekarang kami turut memberikan sumbangsih pemikiran bagaimana caranya mengembangkan minat membaca masyarakat, khususnya anak-anak diluar sekolah,” ujarnya.
Untuk menjangkau masyarakat, mobil literasi tersebut dihadirkan setiap dua minggu sekali dalam acara hari bebas kendaraan bermotor, di jalan protokol alun-alun Kota Pekanbaru, Riau.
“Momen kebersamaan orang tua bersama anaknya banyak ditemui saat hari bebas berkendara. Itu momen yang tepat untuk menjangkau anak-anak. Respon masyarakat pun sangat bagus, setiap kali kami hadir di hari bebas berkendara selalu ramai yang mengunjungi,” terangnya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Buku-buku yang tersedia di mobil literasi ini adalah buku yang ada di perpustakaan SMAN 7 yang sudah berjumlah sekitar 500-an judul lebih. Buku-buku ini merupakan sumbangan dari luar sekolah maupun sumbangan dari murid.
Ia mengatakan, setiap tahun ajaran baru sekolahnya melaksanakan program Satu Anak Satu Buku. Pada program ini, para siswa membawa minimal satu buku baik baru ataupun bekas, namun yang masih layak untuk disumbangkan ke perpustakaan sekolah.
Ia berharap dengan adanya mobil literasi dapat menambah minat baca masyarakat di Kota Pekanbaru, khususnya para siswa.
“Saya berharap minat baca masyarakat semakin besar. Perpustakaan daerah ramai oleh orang tua yang mengajak anaknya mengunjungi perpustakaan. Peran keluarga sangat besar dalam mendukung gerakan literasi ini,” tambahnya. (R/R10/R01)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia