Bantul, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, tahun anggaran 2019, pihaknya akan mengalokasikan anggaran secara khusus untuk rehabilitasi dan pemulihan korban terdampak gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tenggara.
“Kita akan memberikan perhatian khusus pada lembaga pendidikan agama dan keagamaan terdampak gempa. Termasuk juga untuk rumah ibadah,” ujar Menag Lukman usai meletakkan batu pertama pembangunan Madrasah International Language Centre (MILC) di MAN 4 Bantul, Rabu (10/10).
Menurut dia, pihaknya saat ini masih melakukan pendataan lembaga pendidikan dan rumah ibadah yang terdampak, demikian sebagaimana keterangan pers Kemenag.
Pada saat yang bersamaan, Kemenag juga akan mempercepat penghimpunan dan penyaluran dana bantuan bagi korban bencana.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Awal Oktober lalu, sebanyak empat truk yang berisi sembako serta perlengkapan sehari-hari sudah sampai di Palu untuk didistribusikan kepada yang membutuhkan. Bantuan itu bersumber dari dana tali asih keluarga besar ASN Kementerian Agama.
Terkait kegiatan belajar mengajar siswa dan mahasiswa, Menag mengatakan, akan dilakukan dua hal. Pertama, membangun tenda darurat agar proses belajar-mengajar bisa tetap berjalan. Kedua, menyebar mahasiswa ke sejumlah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di sekitar Palu yang bisa dijadikan tempat untuk melanjutkan proses studi. (R/R05/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama