Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Kirim Tim Trauma Healing PAI Bantu Korban Gempa Aceh

Fauziah Al Hakim - Rabu, 18 Januari 2017 - 14:36 WIB

Rabu, 18 Januari 2017 - 14:36 WIB

547 Views ㅤ

Pidie Jaya, 19 Rabi’ul Akhir 1438/18 Januari 2017 (MINA) – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) mengirimkan Tim Trauma Healing di daerah korban gempa, Pidie Jaya, Aceh. Program trauma healing PAI ini ditujukan untuk para siswa dan guru PAI di 11 lokasi dalam rangka mempercepat pemulihan kondisi psikologis paska gempa.

Direktur PAI Imam Safei menjelaskan, pendekatan trauma healing dibutuhkan dalam pembelajaran PAI di Pidie Jaya untuk mengembalikan suasana belajar yang kondusif.

“Pada dasarnya kita sudah memiliki modul pembelajaran PAI. Dengan sedikit modifikasi melalui pendekatan trauma healing, pembelajaran PAI akan menjadi relevan dan strategis untuk memulihkan kondisi psikologis paska gempa,” ungkap Imam, Rabu (18/1). Demikian keterangan pers Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Program ini menggunakan metode fun learning. Pembelajaran PAI dibuat semenarik mungkin untuk membangun motivasi para siswa. Tim juga melatih para guru agar memiliki kemampuan paedagogik sesuai kebutuhan tersebut.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

“Kami mengajak para siswa tetap bersikap positif dan memiliki semangat untuk bangkit dan maju. Mereka berbagi dengan teman-teman guru PAI di sini untuk dapat menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan melalui pendekatan trauma healing,” ujar Nur Dewi Afifah salah satu tim Trauma Healing PAI.

Ilyas Muhammad, kepala Kantor kemenag Kabupaten Pidie Jaya mengapresiasi program ini. Menurutnya, program ini telah membekali Guru PAI tentang kemampuan self-healing dari trauma, serta cara mengimplementasikannya kepada para siswa. “Mereka memiliki kemampuan mengajar yang baik melalui kegiatan ini,” tuturnya.

Kepala Dinas Kabupaten Pidie Jaya, Syaiful juga mendukung kegiatan ini. Apalagi, penanganan gempa selama ini lebih banyak pada penyiapan sarana belajar, sementara apa yang mau diajarkan kurang mendapat perhatian.

“Melalui program ini terbukti bahwa pembelajaran yang baik dapat berjalan meskipun pada sarana yang minim,” ujar Syaiful.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Program Trauma Healing ini diselenggarakan di 11 lokasi, yaitu SMA Unggul Pidie Jaya, SMAN 1 Bandar Baru, SMKN 1 Bandar Baru, SDN Antara, SDN Mesjid Trienggadeng, SDN Beuracan, SDN MNS Kota Meureudu, SDN Babah Jurong, SDN Leung Bimba, SDN 3 Meureudu, dan SDN Teupin Pukat.

Selain itu, tim juga menyalurkan sejumlah bantuan kepada siswa korban gempa Pidie Jaya. Bantuan yang diberikan berupa 170 paket perlengkapan sekolah, proyektor, 1.300 buku bacaan, dan uang tunai senilai 27 juta rupiah. Bantuan tersebut merupakan donasi dari para guru dan pengawas PAI serta lembaga lainnya. (T/R05/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda