Jakarta, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) RI saat ini masih berupaya untuk menemukan dua jamaah haji Indonesia yang hilang saat melakukan ibadah haji di tanah suci.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali mengatakan, ia bekerjasama dengan Kerajaan Arab Saudi dalam melakukan pencarian jamaah haji Indonesia itu.
“Kita masih melakukan upaya, upaya dilakukan dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Saudi,” katanya saat ditemui Mi’raj News Agency (MINA) di Jakarta, Selasa (7/11).
Ia menambahkan, sweeping di rumah sakit-rumah sakit terus dilakukan, bahkan setelah info kehilangan keluar tim langsung melakukan pencarian termasuk ke kamar-kamar jenazah, juga rumah sakit jiwa.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Nizar menuturkan, kemungkinan gelang barcode yang dipakai jamaah sudah tidak dikenakan lagi maka dua jamaah ini sulit dideteksi keberadaanya. Pemerintah juga belum bisa menetapkan apakah jamaah ini wafat atau belum.
Gelang barcode itu sendiri tidak memiliki chip GPS yang dapat memungkinkan diketahuinya lokasi dari jamaah yang memakainya.
Saat ditanya apakah penyelenggaraan haji tahun depan akan disediakan gelang yang terpasang chip GPS bagi setiap jamaah atau tidak, menurutnya itu masih sulit terealisasikan karena tergantung dari anggaran yang dikeluarkan DPR.
“Itu tegantung DPR, karena anggaran tidak sedikit, pakai chip 1 juta, sementara ada 221.000 jamaah berarti membutuhkan 221 miliar,” katanya.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Ia sendiri setuju, jika nanti memang diberlakukan gelang dengan chip GPS, terlebih dahulu dipakai pada jamaah haji Indonesia yang beresiko tinggi, misalnya yang sudah tua, atau memiliki penyakit tertentu.
Dua jamaah yang sampai saat ini hilang adalah Atim Arta Ota (62), asal Bogor, yang hilang saat beribadah di Masjidil Haram Selasa 15 Agusrus 2017, dan Hadi Sukma Adsani (73), asal Tulang Bawang, Lampung yang hilang saat mabit di Mina ketika akan melempar jumrah pada Sabtu, 2 September 2017. (L/R08/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia