Bogor, MINA – Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag RI Muhammad Zain mengatakan, persoalan kita kali ini adalah bagaimana mencari metode pembelajaran Bahasa Arab yang menarik dan cepat dan pembelajaran Bahasa Arab harus menyenangkan.
Hal tersebut diungkapkan Zain saat menutup Workshop Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Arab Madrasah Aliyah (MA)/Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK), di Bogor, Jawa Barat, demikian keterangan yang diterima MINA, Jumat (5/3).
Ia menyampaikan, inovasi dan kreasi dalam pembelajaran Bahasa Arab ini diperlukan, mengingat ini merupakan salah satu bahasa internasional yang perlu dikuasai para alumni pendidikan Islam.
“Setidaknya, orang yang memiliki keterampilan berbahasa Arab memiliki kesempatan lebih luas, baik dalam pergaulan dunia, bisnis maupun sosial keagamaan,” kata Zain.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Zain menambahkan, karenanya ke depan perlu juga dilakukan revisi kurikulum Bahasa Arab sehingga dapat membentuk pembelajaran yang menyenangkan.
“Kita perlu melakukan review kurikulum, karena selama ini Bahasa Arab menjadi “momok” bagi siswa dan mahasiswa, terutama bagi mereka yang tidak berlatar belakang pendidikan pondok pesantren,” ujar Zain.
“Ini diharapkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas alumni kita,” sambungnya. (R/SH/R1)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)