Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemendikbud: Hardiknas Untuk Pendidikan Merata, Berkualitas

Hasanatun Aliyah - Selasa, 2 Mei 2017 - 17:03 WIB

Selasa, 2 Mei 2017 - 17:03 WIB

297 Views

peringatan hari pendidikan nasional 2017. (Kemdikbud)

peringatan hari pendidikan nasional 2017. (Kemdikbud)

Jakarta, 5 Sya’ban 1438/ 2 Mei 2017 – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan perhelatan Hari Pendidikan Nasional dengan tema Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengungkapkan tema Hardiknas 2017 berpesan untuk menjangkau layanan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Dengan pendidikan berkualitas yang merata, dalam makna dapat dikenyam oleh seluruh warga bangsa, maka ikhtiar kita mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 dapat terwujud,”ujar Mendikbud saat memberikan pidato sambutan Hardiknas 2017, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (2/5), demikian yang dikutip dari laman Kemendikbud.

Ia mengajak pelaku pendidikan untuk melakukan pembangunan pendidikan nasional dengan mengacu kepada ajaran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Menurutnya, terdapat tiga pandangan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, pertama “Panca Dharma” yaitu, pendidikan perlu beralaskan lima dasar di antaranya kemerdekaan, kodrat alam, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.

Kedua, “Kon-3” yaitu bahwa penyelenggaraan pendidikan harus berdasarkan asas kontinuitas, konvergensi, dan konsentris, dalam arti proses pendidikan perlu berkelanjutan, terpadu, dan berakar di bumi tempat dilangsungkannya proses pendidikan.

Ketiga, “Tri-pusat Pendidikan” bahwa pendidikan hendaklah berlangsung di tiga lingkungan, yang kita kenal dengan nama tripusat, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang saling berhubungan simbiotis dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Selain itu, terdapat konsep tiga peran yang harus dilakukan sosok pemimpin pendidikan. Konsep ini terdiri dari “Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani” yang artinya apabila di depan memberi teladan, apabila di tengah memberi ilham (inspirasi) dan apabila di belakang memberi dorongan.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

“Ketiga peran tersebut harus dilaksanakan secara seksama baik bergantian maupun serempak dalam tampilan sosok pemimpin pendidikan yang utuh,” tegas Mendikbud.

Selanjutnya, upacara peringatan Hardiknas mengawali peringatan Hardiknas yang bertepatan diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 2017. Pada upacara ini, sebanyak sebanyak 390 orang pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dari unit kerja pusat, dan daerah menerima Penghargaan Satyalencana Karya Satya.

Satyalancana Karya Satya adalah sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah berbakti selama 10 atau 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetian dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lainnya. Penghargaan ini terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu Satyalancana Karya Satya 10 tahun, Satyalancana Karya Satya 20 tahun, dan Satyalancana Karya Satya 30 tahun.

Menurut Data Biro Kepegawaian Kemendikbud, para penerima penghargaan meliputi sejumlah 66 pegawai penerima Satyalancana Karya Satya 30 tahun, sejumlah 82 orang penerima Satyalencana Karya Satya 20 tahun, dan sebanyak 68 orang peneriama Satyalencana Karya Satya 10 tahun.(T/R10/P2)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Breaking News
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom