KEMENKES GAZA: ISRAEL KEMBALI GUNAKAN SENJATA TERLARANG

Hasil foto rontgen korban Bom israel menunjukkan sebuah paku tertanam didalam wajah korban, Foto : Kemenkes Gaza.
Hasil foto rontgen korban Pemboman Zionis menunjukkan sebuah paku tertanam di dalam wajah korban, (Foto: Kemenkes ).

Gaza, 27 Syawwal 1435/23 Agustus 2014 (MINA) – Dokter Naser Abu Sha’ban, Ketua Informasi dan Dokumentasi,  Komite Tinggi Kegawatdaruratan Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan semua tampilan klinikal dari korban luka-luka yang tiba di rumah sakit milik kementerian menunjukkan tingkat keganasan serangan Zionis Israel terhadap warga sipil dengan menggunakan senjata yang dilarang secara internasional.

“Korban luka-luka yang tiba di rumah sakit menunjukkan kualitas luka yang sangat mematikan dengan cedera yang sangat berbahaya karena penggunaan jenis senjata DIME yang dilarang secara internasional,” kata Nasser Abu Shaban dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Kota Gaza, Kamis kemarin.

Abu Shaban menyatakan, senjata yang digunakan merupakan bahan peledak logam berat atau Dense Inert Metal Explosive (DIME) yang merupakan versi percobaan dari senjata yang memiliki kemampuan untuk mematikan langsung dalam ruang kecil.

DIME merupakan bom yang terdiri dari serat yang mengandung karbon bubuk dengan kepadatan tinggi tersusun dari logam berat seperti kobalt, nikel, dan besi.

Generasi terbaru dari bom itu berbahan uranium. “Ketika meledak DIME akan hancur seperti bubuk yang terdapat di dalamnya pecahan-pecahan mikroskopis yang sangat kecil, sedangkan bungkusan luar bom terdiri dari serat karbon yang mudah hancur dan membentuk debu yang jika terhirup akan menyebabkan kematian,” terangnya.

Selain menggunakan DIME, Abu Shaban menyatakan penjajah Zionis Israel juga menggunakan bom yang mengandung paku kecil yang dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh.

“Mereka (Israel) juga menyerang warga sipil dengan menggunakan bom yang mengandung paku kecil sehingga menyebar ke seluruh tubuh para korban, dan bantuknya yang cukup aneh, serta luka bakar dari berbagai tingkat, sehingga menyebabkan banyak kematian. Ini menjadi tantangan besar bagi staf medis dalam menangani kasus ini,” kata Abu Shaban.

Dokter Abu Sha’ban memperingatkan, senjata dan pecahan berisi bahan radioaktif atau logam berat yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya dalam jangka panjang, seperti penyakit kanker, penyakit kelainan pada darah, kemandulan, keguguran berulang, dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Dia juga menuturkan bahwa terbatasnya peralatan dan logistik menjadi salah satu kendala utama di Komite Dokumentasi Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza ditambah lagi pengalaman terbatas dalam kasus serupa.

Dia menghimbau kepada semua pihak yang terlibat dalam urusan ini, untuk menyediakan tempat kerja yang terintegritas, karena Jalur Gaza dari waktu ke waktu selalu mendapatkan serangan besar dengan menggunakan berbagai senjata mematikan sehingga disaksikan oleh seluruh dunia betapa berbahayanya konsekuensi serangan itu bagi tubuh warga sipil.

Zionis Israel telah berulang kali menggunakan senjata yang dilarang secara internasional digunakan dalam peperangan. Sebelumnya pada tahun 2009, Israel menggunakan bom pospor putih yang mengakibatkan banyak warga sipil seketika terbakar dan hangus ketika terkena bom tersebut. (L/K01/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0