ISRAEL AKAN KELUARKAN ATURAN KEBEBASAN BERIBADAH BAGI YAHUDI DI AL-AQSHA

Kompleks Masjid di Kota Al-Quds (Yerusalem). (Sumber: blazingcatfur.blogspot.com)

Al-Quds (Yerusalem), 3 Rajab 1435/2 Mei 2014 (MINA) – Seorang pejabat senior di Kementerian Agama Israel mengungkapkan, pihaknya sedang membuat peraturan baru yang bertujuan memungkinkan orang-orang Yahudi melakukan ibadah di kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Yerusalem), media Israel melaporkan.

“Siapapun yang diizinkan oleh rabbi utamanya untuk naik ke Temple Mount (Bukit Kuil) -istilah yang digunakan oleh orang-orang Yahudi untuk menyebut kompleks Al-Aqsha-, harus dan dapat naik ke Temple Mount dan beribadah di sana,” kata Wakil Menteri Rabbi Eli Ben-Dahan dalam sebuah video pesan yang ditampilkan pada konferensi membahas pembangunan sinagog Yahudi di lokasi di mana Masjid Al-Aqsha sekarang berdiri.

“Kami menetapkan peraturan untuk mengatur ibadah di Bukit,” Ben-Dahan seperti dikutip dalam pesannya laman Israel National News, World Bulletin melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

“Saya berharap dan percaya bahwa perdana menteri dan Pemerintah Israel akan mengadopsi peraturan ini, memberi mereka perlindungan hukum untuk beribadah, dan memungkinkan setiap orang Yahudi yang ingin naik ke Temple Mount dapat beribadah di sana,” katanya.

Namun ia juga mengkritik “diskriminasi” yang terkait dengan kompleks tersebut, mencatat bahwa hanya orang-orang Yahudi yang dilarang untuk beribadah di dalam kiblat pertama bagi umat Islam itu.

Konferensi yang diselenggarakan di bawah tema “Mengembalikan Temple Mount,” diselenggarakan oleh seorang ekstremis rabbi Yehuda Glick.

Bagi umat Islam, Al-Aqsha merupakan situs tersuci ketiga di dunia. Yahudi, untuk bagian mereka, merujuk ke daerah sebagai “Temple Mount,” mengklaim kompleks itu adalah situs dari dua sinagog Yahudi terkemuka di zaman kuno.

Israel menduduki Al-Quds selama Perang Timur Tengah 1967 dan sudah itu secara sepihak menganeksasi kota suci pada tahun 1980, mengklaim situs suci itu sebagai ibukota negara Yahudi memproklamirkan diri dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (T/P02/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0