Jakarta, 24 Ramadhan 1437/29 Juni 2016 (MINA) – Indonesia mengecam keras serangan teror di Bandara Istanbul, Turki Selasa malam (28/06).
Dua ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Bandara Internasional, Ataturk, tersebut setidaknya menewaskan 28 orang serta melukai 60 lainnya, menurut Wali Kota Istanbul, Washib Syahin seperti dilansir kantor berita Anadholu Agency.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Armanantha Nashir, Rabu (29/06) menyebut serangan bom Ataturk sebagai serangan terror.
“”Indonesia mengecam serangan teror yang terjadi di bandara Ataturk Istanbul yang sampai saat ini telah mengakibatkan 28 orang meninggal dan puluhan luka-luka.” Ujar Armanantha melalui pesan singkatnya kepada salah satu televisi Indonesia.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Menurutnya, KJRI Istanbul telah berada di lokasi bandara dan mengunjungi beberapa rumah sakit rujukan untuk mencari kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.
Hingga saat ini, menurut KJRI, belum ada informasi mengenai jatuhnya korban WNI.
KJIR terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki dan menghimbau WNI yang berada di Turki untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target. Sedangkan WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi.
Saat ini terdapat sekitar 708 orang WNI berdomisili di Istanbul, sebagian besar adalah mahasiswa atau WNI yang telah memiliki pekerjaan tetap di Turki.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Nomor hotline KBRI Istanbul yang dapat dihubungi adalah +905319831534 atas nama Ibu Ida. (Taufik/R11/P2)