Istanbul, MINA – Warga Kenya, Ruth Chepngetich, memenangkan gelar perempuan Marathon Istanbul ke-40 dan rekan senegaranya, Felix Kimutai, memenangkan perlombaan putra dengan memecahkan rekor 42 km Istanbul Marathon pada Ahad (11/11).
Chepngetich, yang juga menjadi juara pada tahun lalu, menyelesaikan jarak sepanjang 42-km (26-mil) dengan berlari dalam waktu 2 jam 18 menit 35 detik, sementara Kimutai menyelesaikan jarak yang sama dalam 2 jam 9 menit dan 57 detik.
Kedua warga Kenya memecahkan rekor 42km Istanbul Marathon dalam lomba putra dan putri.
Sejumlah pelari pemecah rekor bersaing dalam satu-satunya maraton antarbenua dunia yang digelar pada hari Ahad itu.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Vodafone 40th Istanbul Marathon dimulai di sisi Asia Jembatan Martir 15 Juli Istanbul, yang sebelumnya dikenal sebagai Jembatan Bosphorus.
Garis finish marathon ini terletak di Sultanahmet Square yang bersejarah di sisi Eropa kota. Sedangkan tema tahun ini adalah “Jalankan Istanbul untuk masa depan yang sehat”.
Sekitar 30ribu pelari profesional, dari lebih dari 100 negara, ambil bagian dalam maraton. Selain itu, sekitar 100ribu orang diharapkan untuk berlari dalam 8-kilometer (5-mil) transcontinental Istanbul Marathon Fun Run.
Acara ini menampilkan maraton 42 kilometer (26 mil), dan tiga balapan lainnya di lapangan 15 km (9,3 mil), 10 km (6,2 mil), dan 8 km (4,9 mil). Ini juga termasuk perlombaan untuk peserta disabilitas dengan kursi roda kategori 10 km dan 15 km
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Yasemin dari Turki Dapat memenangkan perlombaan 15 km kategori perempuan dalam waktu 47 menit dan 43 detik, sementara pelari Kenya lainnya, Shadrack Korir, memenangkan perlombaan 15 km pria dalam 43 menit dan 4 detik.
Suzan Tunca dari Turki juga memenangkan perlombaan 10 km perempuan dalam 37 menit dan 11 detik sementara petenis Turki Fatih Korkunc memenangkan lomba lari 10 km dalam waktu 33 menit dan 23 detik.
Sekitar 5.000 pelari – yang lebih dari separuh mereka adalah orang asing – telah berkompetisi dalam maraton 42-km.
Lima negara teratas yang mengirim pelari adalah Rusia, Jerman, Ukraina, Inggris, dan Prancis.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Lima puluh lima pelari elit dari Turki, Kenya, Ethiopia, Azerbaijan, Perancis, Bahrain dan Maroko juga berpartisipasi dalam maraton.
Dibandingkan tahun-tahun belakangan ini, jumlah pelari asing dalam maraton telah berlipat ganda. The Marathon Istanbul ada di antara 17 maraton di Eropa dan 38 maraton dunia.
Vodafone adalah sponsor utama dari perlombaan yang diselenggarakan oleh anak perusahaan Istanbul Metropolitan Municipality Spor Istanbul.
Setelah marathon lintas benua dimulai, Menteri Pemuda dan Olahraga Turki Mehmet Muharrem Kasapoglu mengatakan kepada Anadolu Agency, “Istanbul telah menjadi merek untuk maraton seperti New York, Boston dan Tokyo.”
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Dengan menghubungkan benua-benua, kita akan membuktikan olahraga sebagai kekuatan pemersatu,” kata Kasapoglu.
“Kita dapat mengubah marathon ini menjadi maraton terbaik di dunia dengan membuat organisasi ini lebih baik. Sekarang, ini adalah salah satu dari 15 maraton teratas di dunia,” ujar Wali kota Istanbul, Mevlut Uysal.
Dengan mencatat sekitar 100ribu orang berpartisipasi dalam lari maraton tahun lalu, Uysal mengatakan jumlah peserta meningkat tahun ini.
Tahun lalu, pelari Prancis Abraham Kiprotich memenangkan kategori pria dan Ruth Chepngetich dari Kenya untuk kategori wanita. (T/RS3/RI-1)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)