Glasgow, MINA – Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Verónica Michelle Bachelet Jeria menyatakan, perlunya tindakanlah yang dapat mengurangi dampak bencana besar bahkan mematikan pada kita semua yang disebabkan perubahan iklim.
Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) iklim COP26, pada Kamis lalu, Bachelet juga menegaskan negara-negara yang menghadiri pertemuan Glasgow perlu memenuhi komitmen berubahan iklim mereka, Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Sabtu (30/10).
“Sudah waktunya untuk meninggalkan pidato kosong dan janji-janji yang diingkari serta tidak terpenuhi. Kami membutuhkan aturan yang disahkan, program yang diterapkan, dan investasi didanai dengan cepat dan tepat, tanpa penundaan lebih lama,” ujarnya.
Menurutnya, penting bagi negara-negara anggota PBB, selain memenuhi komitmen keuangan iklim yang ada, juga memperbaiki, dengan kata lain tidak mengabaikannya untuk tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Semua negara pun harus menyetujui perlindungan lingkungan dan sosial, memastikan mereka yang dirugikan oleh aturan Paris Climate Agreement (Perjanjian Iklim Paris) memiliki akses untuk mendapatkan solusi-solusi efektif.
“Ini adalah kewajiban hak asasi manusia dan masalah kelangsungan hidup. Tanpa planet yang sehat untuk hidup, tidak akan ada hak asasi manusia dan mungkin saja tidak akan ada manusia,” katanya.
KTT Perubahan Iklim atau COP26 World Leader Summit merupakan konferensi para pemimpin negara anggota PBB yang membahas tentang perubahan iklim dengan merujuk kepada Perjanjian Iklim Paris 2015. Penyelenggaran tahun ini akan digelar pada 1-2 November 2021 di Glasgow, Skotlandia.(T/cha/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel