Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala MITA: Bahasa Inggris untuk Kuasai Sains

Widi Kusnadi Editor : Rana Setiawan - Ahad, 28 Juli 2024 - 10:30 WIB

Ahad, 28 Juli 2024 - 10:30 WIB

40 Views

Ust Adnan Fairuz, Lc, atau biasa disapa Gus Fairuz (foto: Fb)

Cileungsi, MINA – Kepala Madrasah Ibtida’iyah Tahfidz (MITA), Al-Fatah Ustadz Adnan Fairuz, Lc menyatakan, untuk dapat menguasai sains, maka kuncinya mahir bahasa internasional, salah satunya bahasa Inggris.

“Ada negara yang kaya sumber daya alam (minyak), tetapi hampir semuanya dikerjakan oleh asing (Amerika). Hal ini menunjukkan bahwa barang siapa menguasai ilmu sains, maka ia akan dipercaya mengelola sumber daya alam, maupun manusia,” katanya kepada MINA, Ahad (28/7).

MITA Al-Fatah mulai tahun pelajaran 2024 ini menerapkan kelas bilingual. Targetnya agar para santri familiar dengan bahasa internasional (Inggris) sejak dini.

“Ketika melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maka santri diharapkan memiliki percaya diri lebih karena sudah familiar dengan bahas Inggris,” paparnya.

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

Ustaz Fairuz memberi contoh negara Turki saat ini, para pimpinan negeri itu rata-rata lulusan Amerika dan Eropa. Tidak bisa dipungkiri, memang siapa saja yang menguasai bahasa internasional dan sains, maka mereka akan menjadi pilihan utama memimpin bangsa.

Demikian juga di Indonesia saat ini atau pun nanti. Orang-orang yang menguasai bahasa internasional dan sains pastinya akan memimpin negeri ini.

MITA memiliki keunggulan di bidang hafalan Al-Quran. Para alumninya rata-rata mampu hafal Al-Quran, 3-16 juz. Harapannya ke depan, para santri juga memiliki bekal bahasa Inggris yang bagus sehingga mampu melanjutkan ke lembaga pendidikan berbasis sains dengan bahasa internasional.

Kelas Bilingual adalah program kelas khusus dengan penggunaan dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) sebagai bahasa pengantar kegiatan pembelajaran, terutama untuk mata pelajaran.

Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren

Selain itu, murid juga akan dibiasakan untuk menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia