Kepolisian Jerman Catat 578 Kejahatan Islamofobia Sepanjang 2018

Berlin, MINA – Menurut angka yang dirilis pada Kamis (13/12) oleh Kepolisian Jerman, tercatat ada 578 kasus kejahatan kebencian terhadap Muslim atau islamofobia antara Januari hingga September tahun ini.

Dalam laporan tersebut, setidaknya 40 Muslim terluka dalam serangan yang sebagian besar dilakukan oleh , termasuk menghina, mengancam lewat surat, serangan fisik dan serangan terhadap masjid, demikian Anadolu Agency(AA) memberitakan.

Sementara itu, partai kiri oposisi di parlemen Jerman memperingatkan terhadap meningkatnya kampanye kebencian dan kekerasan terhadap umat Islam di negara itu.

Data pemerintah terbaru di Jerman mencatat terdapat 950 serangan anti-Muslim dan masjid di Jerman pada 2017. Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan dalam sebuah jawaban dari pertanyaan parlemen, sedikitnya 33 warga Muslim terluka dalam serangan tersebut.

Meningkatnya Islamofobia dan kebencian terhadap para migran dalam beberapa tahun terakhir yang dipicu oleh propaganda dari partai-partai sayap kanan dan populis, yang telah mengeksploitasi ketakutan atas krisis pengungsi serta terorisme.

Karena itu, di Jerman kasus Islamofobia dimasukkan dalam kategori khusus. “Insiden ini dimotori oleh kelompok sayap kanan di Jerman,” ujar pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Jerman yang dikutip Aljazeera.

Jerman diketahui memang memiliki populasi umat Islam terbesar di Eropa Barat setelah Prancis. Setidaknya, dari 81,8 juta penduduknya, sebanyak 4,7 jutanya adalah warga Muslim yang mayoritas berasal dari Turki.

Banyak dari mereka yang merupakan generasi kedua atau ketiga keluarga Turki yang bermigrasi ke Jerman pada 1960-an dan terintegrasi dengan baik dengan masyarakat setempat. (T/Sj/R06)

Mi’raj News Agency (MINA)