Kesedihan Keluarga Tahanan Wanita Palestina Iman Al-Awar

Yerusalem, MINA – Otoritas pendudukan membebaskan Al-Awar dari , setelah menghabiskan 22 bulan di penjara Israel dan membayar denda, Ahad (13/3), menurut laporan Al-Quds.

Sebelumnya, pasukan pendudukan menangkap Al-Awar pada Juni 2020, ketika dia bersiap untuk mengunjungi putranya yang ditawan, Muhammad Al-Awar, dan dua pekan setelah penangkapan suaminya, dia didakwa membantu keluarga tahanan Yerusalem.

Namun kegembiraan pembebasan ini tidak lengkap, karena rasa sakit dan kesedihan, karena kebebasan Iman Al-Awar, tanpa kehadiran ibunya yang meninggal sekitar tahun setengah bulan yang lalu.

Iman Al-Awar, tiba di Yerusalem pada Ahad sore hari, dan segera menuju ke makam ibunya di Pemakaman Al-Sawahra, kesedihan dan kehilangan nampak di raut wajahnya. Dia duduk di depan kuburan dan membacakan Al-Fatihah, sepertinya dia mengingat saat-saat sulit yang dilalui mendengar tentang berita kematian ibunya.

Iman Al-Awar menghabiskan 22 bulan di penjara pendudukan. Dia ditangkap pada Juni 2020, dan menjalani interogasi yang keras di dalam sel oleh pasukan Israel. Tanpa memperdulikan penyakit yang dia deritanya, yang sebelum penangkapannya, dia harus dioperasi untuk menghilangkan penyakit tumornya.

Iman juga ditangkap dan suaminya Abdel Moneim Al Awar, yang menjalani hukuman Israel selama 9 bulan dan mengakhiri hukumannya setahun yang lalu. Sementara putranya, Muhammad dibebaskan pada April tahun lalu setelah menghabiskan hukuman selama 4 tahun di penjara pendudukan. (T/B04/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.