Jakarta, MINA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan solusi pertandingan yang melibatkan timnas Israel digelar di negara terdekat, misalnya di Singapura.
Solusi itu diberikan menyusul penolakan sejumlah organisasi kemanusiaan terhadap kedatangan timnas U-20 Israel di Indonesia, untuk mengikuti Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Hal itu disampaikan LaNyalla saat menerima beberapa organisasi kemanusiaan Indonesia, yang concern terhadap persoalan Palestina, antara lain MER-C, AWG, KISDI dan BSMI di Ruang Delegasi Lantai 8, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Hadir Ketua Presidium MER-C Indonesia, Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG), M. Ansorullah, HM Mursalin (KISDI), Taufik Hidayat (LPPI), Bima Pradana (BSMI), Rima Manzanaris (Manager Operasional MER-C) dan Bayu E.K (BSMI)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Sementara Ketua DPD RI saat itu didampingi Staf Khusus Ketua DPD RI, Sefdin Syaifudin, dan Togar M Nero.
Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, meminta dukungan Ketua DPD RI agar pemerintah menolak kedatangan timnas U-20 Israel.
“Pertama spiritnya adalah Israel merupakan negara pelanggar hak asasi manusia dan penjajah bangsa Palestina. Ini tentu bertentangan dengan hukum internasional. Bertentangan juga dengan tujuan negara kita yang ingin mewujudkan perdamaian di muka bumi ini dan menolak segala bentuk penjajahan,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, antara Indonesia dan Israel juga tidak punya hubungan diplomatik, sehingga sudah seharusnya tidak mengeluarkan visa bagi mereka.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Kehadiran Israel jug dinilai melukai perjuangan negara ini dalam hal kemanusiaan, dan jika Israel sampai ke tanah air dan bisa bertanding, artinya sia-sia saja kerja para pegiat kemanusiaan di Palestina.
“Makanya kami minta Pak LaNyalla untuk surati Presiden agar kita tidak berikan visa ke Israel. Sebagai bentuk komitmen menentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel terhadap Palestina yang masih terjadi hingga saat ini,” papar dia.
Mursalin dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) berpendapat sama. Menurutnya penolakan terhadap Timnas Israel merupakan amanat Konstitusi.
“Kita tahu Indonesia sangat cinta sepakbola, tapi kecintaan Indonesia akan perdamaian di Palestina semoga jadi pertimbangan juga bagi bangsa ini,” katanya.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Menanggapi permintaan itu LaNyalla mengatakan menerima aspirasi tersebut. Namun dia mengingatkan bahwa di sepakbola atau sport mempunyai aturan tersendiri atau Lex Sportiva dan itu tidak bisa diintervensi.
“Win-win solution-nya setelah drawing nanti, semoga pot-nya Indonesia beda dengan Israel, sehingga grup Israel bisa melakukan pertandingan di negara terdekat Indonesia. Artinya secara sport, pertandingan jalan, sedangkan secara kemanusiaan dan hubungan diplomatik dengan Palestina juga terjalin baik,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu.
LaNyalla menambahkan, DPD RI secara konstitusi lebih spesifik menyuarakan kepentingan daerah. Namun soal perdamaian dan ketertiban dunia sesuai tujuan negara, seperti soal penjajahan di Palestina, dirinya sudah sering menyuarakan.
Meski demikian dia berjanji akan meneruskan aspirasi tersebut ke pemerintah, dalam hal ini presiden, kemenlu dan kemenpora. (R/R4/P1)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
Mi’raj News Agency (MINA)