“Umat muslim dunia serta organisasi internasional terkait harus cegah tindakan Zionis Israel yang semakin membahayakan Al-Quds, terutama di Masjid Al-Aqsa,” kata Ribhi Halloum saat dihubungi Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Jumat (7/6).
Menurutnya tindakan pencegahan melalui berbagai aksi diperlukan untuk menggagalkan rencana penjajah Israel dan ekstremis yahudi yang mencoba membagi Masjid Al-Aqsa serta berusaha mengendalikannya.
“Muslimin dan masyarakat internasional umumnya harus mengetahui kondisi Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa sehingga mereka dapat berbuat sesuatu untuk membebaskannya dari pihak yang tidak berhak atasnya,” katanya, yang juga salah seorang Perumus Konferensi Internasional Al-Quds di Bandung tahun lalu.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Dia mengungkapkan, hingga saat ini Israel telah menggunakan kekuatan militer untuk membagi Masjid Al-Aqsha serta menghancurkannya dengan tujuan membangun kuil mitos Yahudi di atasnya.
Israel terus menggencarkan upaya yahudisasi di kawasan Al-Quds dengan memaksakan kedaulatan penuh pada Masjid Al-Aqsha di kota Al-Quds yang memang masih terjajah, ujar aktivis Palestina yang juga kontributor Kantor Berita Islam MINA tersebut.
Masjid Al-Aqsha sejak 1967 dikontrol sepenuhnya oleh penjajah Israel. Hingga kini, Israel masih memberlakukan pembatasan bagi umat muslim Palestina di bawah umur 50 tahun untuk memasuki Masjid Al-Aqsha.
Israel juga terus membangun pemukiman illegal Yahudi, menghancuran rumah warga di Palestina, menangkapi warga termasuk perempuan dan anak-anak untuk ditahan di penjara tanpa batas waktu.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Sementara penjajah Israel itu melakukan kejahatan dan kebencian terhadap warga muslim Palestina, termasuk kepada warga Kristen di sana. Pada saat yang sama, muncul perlawanan Palestina tanpa kekerasan, melalui aksi mogok makan tahanan secara massal.
GMJ Sampai Al-Aqsha Bebas
Ribhi Halloum, mantan Duta Besar Palestina untuk Indonesia itu menegaskan, gerakan massal mendukung pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds akan terus dilaksanakan hingga kiblat pertama umat Islam itu terbebas dari cengkeraman penjajah Israel.
“Kami akan terus memperjuangkan ini hingga Al-Quds terbebas dari cengkeraman Israel,” tegas Halloum yang sekarang berada di Yordania.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Pengurus Pusat GMJ di Yordania menyatakan, para aktivis peduli Palestina sedunia dijadwalkan menggelar aksi damai menuntut pembebasan Yerusalem, Palestina dari penjajahan Zionis Israel, usai shalat Jumat ini (7/6).
Aksi kali ini menandai peringatan ke-46 pendudukan bagian timur kota Al-Quds yang meliputi kawasan Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya.
GMJ merupakan salah satu langkah global menggerakkan demonstrasi massa damai di Palestina, di negara-negara tetangga Palestina, di daerah-daerah atau titik terdekat Al-Quds, serta di kota-kota besar di seluruh dunia.
Aksi tersebut ditujukan bagi warga muslim khususnya dan masyarakat dunia yang mencintai kemerdekaan dan perdamaian untuk menuntut diakhirinya pendudukan Israel terhadap Al-Quds dan Palestina.
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan
Upaya Pembebasan Palestina
Koordinator komite Eksekutif GMJ itu menjelaskan, GMJ kali ini dilaksanakan seperti GMJ tahun kemarin. Namun, menurutnya, GMJ kali ini lebih besar lagi karena diikuti secara massal di berbagai belahan dunia.
“GMJ kali ini lebih besar karena diikuti dari banyak negara yang berada di belahan dunia,” kata Halloum yang merupakan pembicara dan perumus deklarasi pada Konferensi Internasional Pembebasan Al-Quds dan Palestina di Bandung, Indonesia Juli 2012 lalu.
Menurut catatan Sekretariat Komite Media GMJ yang dipantau Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), pada Jumat (7/6), aksi damai dijadwalkan berlangsung di Tepi Barat, yaitu di kawasan Al-Quds, Ramallah, dan Bethlehem. Sementara di Jalur Gaza, puluhan ribu warga menuju perbatasan utara dekat Beit Hanoun.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Al-Aqsa, AWG Gelar Sosialisasi di PPTQ Khadijah Pesawaran Lampung
Aksi serupa berlangsung di beberapa kota besar di Yordania, Mesir, Istanbul, Ankara, Tunisia, Maroko, Mauritania, Malaysia, Vancouver dan New York.
Beberapa tempat GMJ yang sudah memberikan konfirmasi pelaksanaan aksi damai 7 Juni usai shalat Jumat, antara lain di Gerbang Damaskus, perbatasan dengan Palestina, di pos pemeriksaan Qalandia, Tepi Barat, di Karitas menuju Jalan 60 Betlehem dan di kota Gaza.
Di luar Palestina, Dr Salah Sultan dijadwalkan memberikan orasi aksi usai shalat Jumat 7 Juni di Masjid Adaweya Rabaa, Nasr City, Cairo. Acara berlanjut berpusat di Kairo Stadium Square dengan pembicara utama Syeikh Raed Shalah. Tempat lainnya di Pantai Montazah, Alexandria.
Di tetangga Palestina, Yordania aksi massa bersama pejabat setempat direncanakan berbaris dari seluruh kota Yordania menuju Sowayma, Lembah Yordan.
Baca Juga: Banjir Rob Genangi Sejumlah Wilayah di Jakarta Utara
Di Turki, jamaah shalat Jumat mengadakan aksi tuntutan pembebasan Al-Quds di halaman Masjid Al-Fatih Istanbul serta di depan Kedutaan Besar Israel di Ankara.
Di Tunisia, seusai salat Jumat unjuk rasa massa dari berbagai tempat akan menuju ke arah jalan Habib Bourguiba menuju Masjid Al-Aqsa tiruan untuk mendengarkan orasi perjuangan Palestina.
Di kota-kota lainnya di samping aksi orasi, juga ada pemutaran film, festival budaya, diskusi ilmiah, siaran radio hingga sekedar aksi duduk-duduk dengan membawa poster dan membagikan brosur Palestina. Beberapa kota yaitu: Nouakchott (Mauritania), Moskow (Rusia), Berlin, Aachen dan Stuttgar (Jerman), Oslo (Norwegia), London (Inggris), New York dan Washington (AS), Vancouver (Kanada), Buenos Aires (Argentina), Sanaa (Yaman), Lahore dan Islamabad (Pakistan), Kuala Lumpur (Malaysia) serta Jakarta dan Bandar Lampung (Indonesia).
Di Jakarta, Indonesia, Imaam Jamaah Muslimin, Muhyiddin Hamidy mengarahkan kepada seluruh Muslimin Indonesia dan di selururh dunia untuk ikut melaksanakan GMJ sebagai aksi dukungan terhadap perjuangan pembebasan Al-Quds dan Palestina.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Tokoh yang didaulat sebagai pimpinan upaya percepatan pembebasan Al-Quds dan kemerdekaan Palestina dalam hasil Konferensi Internasional Pembebasan Al-Quds dan Palestina di Bandung, Indonesia Juli 2012 lalu itu mengatakan, aksi tersebut bisa dilakukan dengan meyampaikan materi Khutbah Jumat, mengadakan diskusi atau ta’lim setelah shalat Jumat atau di sore harinya, pemutaran film dan kegiatan lainnya dengan mengambil isu sentral pembebasan Al-Quds dan Palestina.
Kantor Berita Islam MINA juga dijadwalkan mengadakan siaran radio Editorial Dunia Islam bertema “Global March to Jerusalem Menuju Pembebasan Al-Aqsha” di Radio Silaturahim, Jumat sore (7/6).
Apresiasai MINA
Dalam pembicaraan dengan wartawan MINA melalui saluran telepon, Ribhi Halloum mengucapkan rasa terima kasih dan mendukung sekali acara GMJ yang dilaksanakan di banyak negara termasuk di Indonesia.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada media khusunya MINA yang terus memberitakan kondisi Al-Aqsha dan Palestina.
“Hal ini merupakan salah satu upaya untuk terwujudnya pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Palestina,” tambahnya. (L/P02/P04/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?