Kairo, 19 Jumadil Awwal 1438/17 Februari 2017 (MINA) – Ketua Liga Arab Ahmed Abul Gheit mengatakan pada hari Kamis (16/2) bahwa perdamaian di Timur Tengah membutuhkan solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel.
Dalam pernyataan setelah bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres di Kairo, Abul Gheit menegaskan, konflik membutuhkan perdamaian yang komprehensif dan hanya berdasarkan pada solusi dua negara dengan adanya negara Palestina merdeka, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Pernyataan Abul Gheit muncul sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Israel Benjamin Netanyahu menyatakan lebih menyetujui solusi satu negara atau pemerintahan dan menyebut solusi dua negara itu tidak perlu.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Saya setuju solusi satu negara dan satu pemerintahan, jika memang kedua belah pihak (Israel dan Palestina) setuju,” kata Trump, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Ada dua persyaratan bagi perdamaian. Pertama, Palestina harus mengakui Negara Yahudi. Kedua, dalam setiap perjanjian damai, Israel harus mempertahankan kontrol keamanan utama di seluruh wilayah Tepi Barat,” Netanyahu pada kesempatan yang sama. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah