New Delhi, 5 Muharram 1437/6 Oktober 2016 (MINA) – Mehbooba Mufti, Ketua Menteri negara bagian Jammu dan Kashmir, India, menyeru Perdana Menteri Narendra Modi dan mendesak dia untuk mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Pakistan.
Seruan pada Rabu (5/10) itu disampaikan Mehbooba di saat hubungan pemerintah India dan Pakistan sedang memanas yang akan berdampak buruk kepada warga, masalah politik, ekonomi dan perkembangan di negara bagian yang disengketakan oleh kedua negara tersebut.
Juru bicara pemerintah negara bagian mengatakan, dalam pertemuan di New Delhi itu, Ketua Menteri meminta penjelasan kepada Perdana Menteri tentang situasi hukum dan ketertiban yang berlaku di sepanjang perbatasan. Demikian Caravan Daily memberitakan yang dikutip MINA.
“Orang-orang di Kashmir telah melalui penderitaan dan rasa sakit yang sangat besar, dan waktunya telah datang untuk meraih dan mengobati luka mereka melalui inisiatif yang memadai di tingkat politik, ekonomi dan pembangunan,” kata juru bicara yang mengutip pernyataan Mehbooba kepada PM Modi.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mehbooba berharap Perdana Menteri menjadikan situasi ini sebagai kesempatan untuk merangkul orang-orang Kashmir dengan memulai proses dialog yang produktif untuk mengakhiri penderitaan rakyat di negara bagian itu.
Sejak tanggal 8 Juli lalu, warga Muslim Kashmir terus melakukan protes massa menentang pemerintahan India dan menuntut kemerdekaan. Bentrokan yang terjadi antara warga dan pasukan keamanan India selama lebih dua bulan telah menewaskan lebih 80 orang dan melukai lebih 10.000 orang. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)