Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI AJAK RAYAKAN TAHUN BARU MASEHI BERSIKAP SEDERHANA

kurnia - Selasa, 29 Desember 2015 - 21:54 WIB

Selasa, 29 Desember 2015 - 21:54 WIB

409 Views ㅤ

Wakil Ketua MUI, K.H. Ma'ruf Amin saat memaparkan materinya (Foto : MUI)
Wakil Ketua <a href=

MUI, K.H. Ma'ruf Amin saat memaparkan materinya (Foto : MUI)" width="300" height="225" /> Ketua Umum MUI, KH. Ma’ruf Amin. (Foto : MUI)

Jakarta, 18 Rabi’ul Awal 1437/29 Desember 2015 (MINA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma’ruf Amin mengajak umat Islam agar merayakan pergantian tahun baru 2016 dengan cara sikap sederhana atau jauh dari unsur hura-hura berlebihan.

“Mengajak masyarakat dan bangsa untuk meningkatkan rasa syukur menyongsong 2016 dengan semangat optimisme tinggi. MUI mengimbau pergantian tahun disikapi dengan kesederhanaan, tidak berlebihan, hedonisme, tamak, rakus dan perilaku menyimpang lainnya,” kata Kyai Ma’ruf di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (29/12) siang, sebagaimana keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Soal tahun 2016, Kyai Ma’ruf mendorong pemerintah agar terus dapat mewujudkan kerukunan umat beragama.

Sementara untuk kasus perselisihan agama seperti di Tolikara dan Singkil, Kyai Ma’ruf meminta agar penegak hukum berlaku secara adil terhadap pelaku kerusuhan.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

“Dengan kata lain, tidak ada perlakuan membedakan dalam menangani kasus serupa,” ujarnya.

Penegak hukum harus secara konsisten terlibat dalam menjaga kerukunan umat beragama dan mencegah penistaan agama lewat simbol-simbol seperti kasus sandal bertuliskan Allah, terompet berbahan sampul Al-Quran dan celana jeans bergambar perempuan telanjang.

“Mereka harus tegas terhadap penyalahgunaan simbol-simbol agama. Jangan dibiarkan karena bisa ada motif tertentu, misalnya menebar keresahan di tengah masyarakat,” kata dia.

Sementara dari unsur masyarakat, Kyai Ma’ruf meminta agar tidak mudah terpancing menuju anarkis oleh unsur-unsur provokatif yang berbau agama. Penindakan terhadap penistaan agama agar diserahkan kepada penegak hukum.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Di sisi lain, dia meminta unsur berwajib agar bertindak tegas sehingga tidak ada gejolak di tengah masyarakat.

“Bagi umat Islam agar mengedepankan soal Islam wasathiyah (moderat) yang tidak mengedepankan kekerasan dalam bertindak menyikapi persoalan,” tegasnya.(T/P002/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia