Ketua MUI: Sertifikasi Halal Berperan Penting Dukung Ekonomi Kerakyatan

Jakarta, MINA – Ketua Majelis Ulama Indonesia () Bidang Ekonomi, Lukmanul Hakim menyatakan, telah diakui memiliki peran penting dalam mendukung ekonomi kerakyatan, khususnya untuk pengembangan ekonomi umat.

Oleh karena itu, menurutnya, sertifikasi halal harus menjadi keunggulan daya saing bagi para pelaku UMK, sehingga produk mereka menjadi pilihan bagi konsumen.

“Terlebih lagi, dunia telah memasuki era perdagangan bebas, sehingga sertifikasi halal bisa menjadi kekuatan daya saing,” kata Lukmanul dalam Penutupan 2022 yang digelar MUI bertajuk, “Recover Together, Recover Stronger Bersama UMK Halal’’ yang digelar secara virtual di Jakarta, Kamis (9/6).

Dia mengatakan, untuk mendukung pengembangan UMKM, harus diperhatikan karakteristik dari para pelaku usaha di sektor tersebut.

“Layanan sertifikasi halal harus bisa diadaptasikan dengan karateristik UMKM tersebut, dimana layanan sertifikasi halal harus bisa dilakukan dengan cepat, murah dan mudah. Ini menjadi keharusan yang dilakukan, dengan tetap memperhatikan kaidah halal sesuai dengan syariat Islam,” imbuhnya.

Hal lainnya, lanjut Lukmanul, adalah bagaimana standar halal bisa dilakuan secara transparan, dengan standar yang jelas. Hal ini penting agar sertifikasi halal tidak menjadi sorotan bagi dunia melalui World Trade Organization (WTO).

Ia mengatakan, seiring dengan perubahan regulasi, LPPOM MUI harus bisa beradaptasi dengan berbagai ketentuan yang saat ini berlaku.

Hal ini sekaligus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, agar pelayanan sertifikasi halal, utamanya bagi pelaku UMKM dapat dijalankan dengan baik dan menjadi salah satu pilihan dalam pengembangan daya saing produk nasional.

‘’MUI sebagai khadimul ummah, mendukung kebijakan pemerintah dalam hal ini LPPOM MUI, harus bisa beradaptasi dengan regulasi-regulasi yang ada dan berkolaborasi dengan seluruh pihak oleh kementerian, BPJPH, dan instansi lainnya,” tambahnya.

Lukmanul menyampaikan MUI mengapresiasi apa yang selama ini dilakukan LPPOM MUI dan pemangku kepentingan lain di bidang halal yang telah berpartisipasi dalam pengembangan UMKM.

“Kita berharap, peran serta dari semua pihak dapat mempercepat harapan kita agar Indonesia bisa menjadi pusat produksi halal di dunia,” kata Lukmanul Hakim.

Direktur Utama LPPOM MUI Muti Arintawati menyampaikan gambaran tentang Festival Syawal yang telah digagas pada 2021 sebagai bentuk komitmen LPPOM MUI untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan jumlah produksi produk halal Indonesia agar berdaya saing global.

Ia menambahkan, Festival Syawal 2022 yang berlangsung pada 9 – 31 Mei 2022 dan ditutup Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin pada 9 Juni 2022 ini difokuskan pada pelatihan bagi komunitas, penggiat, dan influencer halal demi memberikan pengetahuan tentang persyaratan kehalalan dan juga proses sertifikasi halal kepada UMK yang ada di Indonesia.

Hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Direktur Industri Produk Halal KNEKS Afdhal Aliasar, perwakilan LPPOM MUI provinsi, pelaku UMK, serta komunitas, influencer, dan penggiat halal.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Muhammad Imam Aziz, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (L/R4/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.