Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua PBNU: Negara Arab Bersatu, Solusi Konflik Palestina dan Israel

kurnia - Senin, 22 Februari 2016 - 22:57 WIB

Senin, 22 Februari 2016 - 22:57 WIB

454 Views ㅤ

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj.(Arsip)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH <a href=

Said Aqil Siradj " width="937" height="534" /> Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj

Jakarta, 14 Jumadil Awwal 1437/22 Februari 2016 (MINA) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyatakan solusi penyelesaian konflik Palestina dan Israel yang paling terpenting adalah negara-negara Arab harus bersatu terlebih dahulu, demikian dikatakan Said Aqil Siradj saat ditemui di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (22/2) Siang.

“Sebab negara-negara Arab hingga saat ini masih tetap tidak mau menyerang negara Israel, meski Israel melakukan kekejaman yang luar biasa kepada rakyat Palestina karena mereka sendiri tidak mau  bersatu,” jelasnya.

Menurut Said Aqil, negara yang berada di kanan kiri Palestina seperti Turki, Arab Saudi, Mesir, mereka tidak pernah berani melanggar kedaulatan selama negara-negara Arab masih bermusuhan satu sama lain.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konperensi pers usai rapat terbatas mengatakan, KTT yang mengundang kurang lebih 56 kepala negara/kepala pemerintahan, adalah sangat penting.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Ia memaparkan rangkaian acara KTT akan terdiri dari pertemuan Senior Officer Meeting (SOM) yang dilanjutkan dengan Pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri pada 6 Maret. Kemudian, pada 7 Maret akan diselenggarakan KTT-nya itu sendiri.

Ada beberapa alasan mengapa KTT ini sangat penting bagi Indonesia, OKI, dan juga dunia, demikian keterangan pers Sekretariat Kabinet yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Pertama adalah kondisi Al-Quds tidak juga membaik saat ini. Kedua, negosiasi dalam konteks kuartet sudah berhenti sejak Mei 2015 lalu. Ketiga situasi dunia saat ini sangat dinamis sehingga terjadi distraksi (pengalihan) isu yang dikhawatirkan akan menjadikan isu Palestina ini tersingkirkan,” jelas Menlu Retno.

Ia juga mengungkapkan, penyelenggaraan KTT adalah atas permintaan Palestina dan Sekjen OKI, maka Indonesia akan menjadi tuan rumah.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Buat Indonesia sendiri ini adalah bentuk dari komitmen Indonesia terhadap pencapaian dan stabilitas dunia dan sekaligus menerjemahkan mandat dari konstitusi kita,” jelas Menlu.

KTT ini, tambah Menlu, juga diharapkan dapat menghasilkan perkuatan dukungan OKI dari dunia internasional terhadap penyelesaian masalah Palestina. (L/P002/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

 

Rekomendasi untuk Anda

Imam Besar Masjid Nabawi Syeikh Ahmad bin ali Al-Hudzaifi bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Rabu (9/10/2024).(Foto: NUonline)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia