Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KH Ma’ruf Amin: Ekonomi Indonesia Alami Keprihatinan

kurnia - Rabu, 18 Mei 2016 - 05:23 WIB

Rabu, 18 Mei 2016 - 05:23 WIB

305 Views ㅤ

Diskusi Arah Kebijakan Bidang Ekonomi Yang Tidak Sejalan Dengan UUD 1985” Jakarta (Foto: MINA/kurnia)

Jakarta, 10 Sya’ban 1437/17 Mei 2016 (MINA) – Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin mengatakan, ekonomi Indonesia masih mengalami kondisi memprihatinkan yang mendalam karena perkembangannya yang tidak stabil.

“Saat Kongres Umat Islam (KUI) se-Indonesia ke-IV,  MUI pernah membahas tentang melakukan penguatan politik, ekonomi dan budaya,” katanya di Kantor MUI Pusat di Jakarta pada Selasa (17/5).

Dalam diskusi bertema “Arah Kebijakan Bidang Ekonomi Yang Tidak Sejalan Dengan UUD 1985”, Ma’ruf mengatakan, sebagian umat Islam dari tingkat perkembangan ekonomi masih lemah dalam kualitas, karena kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak menguntungkan dan memberi perbaikan kesajetarahan rakyat.

“Kebijakan pemerintah hanya menguntungkan kelompok kapitalis, kelompok konglomerat sehingga masyarakat yang tersudutkan tidak terurusi,” tegas Ma’ruf.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

Lebih lanjut Ma’ruf mengatakan, jika kualitas sumber dayanya yang lemah, maka upaya yang harus dilakukan adalah memperbaiki sumber daya itu dengan cara memperbaiki kebijakan regulasi yang menyimpang dari UUD 1945.

Menurutnya, MUI bertugas melindungi umat dari sistem UUD atau  kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang menyimpang.

“Kita ingin memberikan perlindungan bagi umat Islam dan masyarakat dari sistem, kebijakan-kebijakan atau regulasi yang tidak menguntungkan masyarakat,” tambahnya. (L/P002/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

 

 

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia