Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KH. YAKHSYALLAH MANSUR : HAJI SIMBOL KESATUAN ISLAM

Admin - Sabtu, 4 Oktober 2014 - 15:40 WIB

Sabtu, 4 Oktober 2014 - 15:40 WIB

1012 Views ㅤ

yakhsyallah
KH. Yakhsyallah Mansur Menyampaikan, ibadah haji adalah simbol kesatuan umat Islam, dalam Khutab Idul Adha di Rawabambu, Kota Bekasi (4/10) hari ini. Ia berceramah dihadapan 5000 hadirin. (Foto: Imam/MINA)
yakhsyallah

KH. Yakhsyallah Mansur Menyampaikan, ibadah haji adalah simbol kesatuan umat Islam, dalam Khutab Idul Adha di Rawabambu, Kota Bekasi (4/10) hari ini. Ia berceramah dihadapan 5000 hadirin. (Foto: Imam/MINA)

Bekasi, 10 Dzulhijjah 1435 / 4 Oktober 2014-MINA- Haji merupakan simbol kesatuan umat, sehingga umat Islam sebenarnya bisa bersatu apabila mengamalkan Islam sesuai syariat, sebagaimana ibadah haji yang harus dilakukan sesuai manasik dari Rasulullah SAW.

Hal itu disampaikan KH. YAkhsyallah Mansur, MA. dalam khutbah Idul Adha di Lapangan Rawabambu, Kalibaru, Bekasi, hari ini (4/10).

“Seluruh syariat yang dipraktekan dalam pelaksanaan ibadah haji, baik ritual maupun non ritualnya semuanya berakhir pada ajaran tentang pentingnya kesatuan dan kebersamaan umat Islam,”ujar Yakhsyallah.

Ia mengungkapkan, pernah ada sekelompok golongan di masa Nabi bernama “al-hummas” yang enggan bergabung dalam wukuf bersama jama’ah haji lainnya di Arafah, karena merasa lebih istimewa kedudukannya dibanding manusia lainnya.

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

“Mereka malah melaksanakan wukuf tersebut di Muzdalifah, padahal manusia di Arafah,” kata Yakhsyallah. Atas perbuatan mereka, Allah langsung menegur menurunkan perintah di surat Al-Baqarah ayat 199 yang memerintahkan agar mereka berangkat dan berkumpul bersama jama’ah haji lainnya di Arafah, lanjutnya.

Bukan hanya ibadah haji, menurut Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah ini, ibadah kurban juga seharusnya menjadi pelajaran mengenai persaudaraan sebagai akar dari persatuan umat. “Dengan kurban ini, Islam mengajarkan umatnya agar senantiasa memperhatikan kepentingan saudaranya terutama yang sedang kekurangan,” tambahnya.

Dikatakan, jika umat Islam sudah memiliki sikap itu maka sangat mudah bagi mereka untuk bersatu. “Jadi kurban itu bukan sekedar membagikan dagingnya ke sekelilingnya, namun lebih kepada sarana mewujudkan persatuan dan kesatuan umat,” tegas Yakhsyallah.

Dalam pelaksanaan shalat Idul Adha 1435 yang diselenggarakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Bekasi, hadir sekitar 5000 orang mengikuti kegiatan tersebut. “Ibadah ini diikuti oleh Jama’ah kita dan juga masyarakat umum yang ingin ikut shalat hari ini,” ujar Halimi, Ketua Panitia kegiatan itu.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Menurutnya, mereka melaksanakan ibadah di lapangan terbuka agar syiarnya lebih sampai ke masyarakat.

“Pesan dari khotib harus terdengar hingga ke masyarakat yang tidak bisa ikut shalat sekalipun,” kata Halimi.

Selain menyelenggarakan Shalat Idul Adha, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Bekasi juga melakukan penyembelihan hewan kurban di beberapa titik di Kota Bekasi. “Total yang kita sembelih dalah 12 ekor sapi, yang 8 ekor dilakukan disini (masjid),” kata Halimi.

Hari ini, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Jabodetabek menyelenggarakan Shalat Idul Adha 1435 di 14 titik dan salah satunya di Kota Bekasi. Mereka melaksanakan hal itu guna mengikuti ketentuan syariat yang melaksanakan Idul Adha, paska Jama’ah bertolak dari Arafah ke Mina setelah wukuf jumat kemarin. (L/R12/R11)

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Rekomendasi untuk Anda