Yerusalem, MINA – Khaleda Jarrar, perempuan pejuang Palestina yang berada di dalam penjara Zionis, mengalami susah bernafas di dalam penjara Zionis.
Pemimpin Front Populer untuk Pembebasan tahanan Palestina, mengirimkan surat pengaduan kepada otoritas penjara Zionis mengatakan, Khaleda Jarrar berada di dalam sel isolasi di penjara Neve Tirtsia, selama 16 hari, di bawah “ kondisi yang sangat keras dan sulit”.
Khaleda memberi tahu pengacaranya tentang keadaan sulit yang dialaminya, dengan mengatakan: “Saya sekarat setiap hari. Sel itu seperti kotak tertutup kecil yang tidak memungkinkan udara masuk. Hanya ada toilet di dalam sel dan di atasnya sebuah jendela kecil yang ditutup”. Quds Press melaporkan.
“Mereka tidak memberi saya ruang bernapas, dan hanya ada celah kecil tempat saya, hampir sepanjang waktu susah untuk bernapas. Saya seperti tercekik di dalam sel, dan saya menunggu berjam-jam berlalu agar saya dapat menemukan udara segar untuk bernapas dan tetap hidup,” ujarnya.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Dia juga saat ini menderita beberapa masalah kesehatan.
“Yang membuat isolasi saya lebih tragis adalah suhu yang tinggi, udara yang pengap, dan aliran air yang terputus. Otoritas penjara juga sengaja menunda makan buruk selama berjam-jam,” lanjutnya.
Otoritas Palestina Urusan Tahanan menegaskan, isolasi lanjutan terhadap tahanan Khaleda Jarrar adalah “kejahatan yang disengaja yang dilakukan oleh administrasi penjara terhadapnya”.
Pasukan Zionis menangkap kembali Khaleda Jarrar pada tanggal 26 Desember 2023 dari rumahnya di Ramallah.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Dia dipindahkan ke penahanan administratif, dan dua perintah penahanan administratif dikeluarkan terhadapnya.
Selama beberapa waktu terakhir, Jarrar ditahan di penjara Damoun bersama para tahanan perempuan lainnya, hingga akhirnya dipindahkan ke ruang isolasi.
Jarrar adalah salah satu dari 87 tahanan Palestina di penjara Zionis, yang sebagian besar berada di penjara Damoun.
Diantara tahanan adalah perempuan yang sedang hamil, ibu-ibu, mahasiswa, jurnalis, aktivis, dan pengacara.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Sejak dimulainya perang genosida atas Gaza, pasukan Zionis meningkatkan kampanye penangkapan terhadap kaum perempuan, yang mencapai sekitar 355 orang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi