Karawang, MINA – Khatib Idul Adha Ustaz Ali Farkhan Tsani menyampaikan nasihat khutbah ’ied di lapangan Sukamulya, Cikampek Barat, Karawang, agar negeri-negeri Muslim mempererat pesatuan karena agama Allah.
“Bersatulah dan janganlah berpecah-belah, terlebih saat ini kaum Muslimin di berbagai penjuru negeri sedang diadu domba, sementara kaum Muslimin minoritas yang terkekang kebebasan beribadahnya,” ujar Ustaz Afta, biasa disapa, da’i Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor.
Ia mengingatkan, jutaan kaum Muslimin yang sedang menunaikan ibadah haji di Baitullah. Mereka datang dari seluruh penjuru dunia yang berjauhan, dipersaudarakan dengan niat dan tekad yang satu, memakai kain ihram warna putih yang satu, bergerak thawaf mengelilingi Ka’bah yang satu, wuquf di Arafah, seluruhnya menyembah Allah yang satu.
“Begitulah cerminan, bahwa umat Islam ini pada hakikatnya adalah umat yang satu, tidak bisa dan tidak boleh dipecah-belah karena kepentingan tertentu,” ujarnya pada khutbah Idul Adha pada Jumat (1/9) yang diselenggarakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Karawang tersebut.
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal
Ia menyampaikan peringatan Allah, “Sesungguhnya agama tauhid ini adalah agama kamu semua, agama yang satu,” ujarnya mengutip surat Al-Anbiya ayat 92.
Ali Farkhan,yang juga Redaktur Senior Miraj News Agency (MINA) menambahkan, dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh akan mendatangkan kekuatan dan kemenangan. Persatuan ini akan dapat mempercepat pembelaan dan pembebasan terhadap satu-satunya negeri di dunia ini yang masih terjajah, yakni Palestina.
Terlebih, lanjutnya, sesuai Maklumat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) tahun 1953, yang menyebutkan pola juang Al-Jama’ah, “Tegak berdiri di dalam lingkungan kaum muslimin, di tengah-tengah antargolongan, menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat baik dan mencegah perbuatan munkar. Menolak tiap-tiap fitnah penjajahan, kedzaliman suatu bangsa di atas bangsa lain dan mengusahakan ta’aruf antar bangsa”.
“Inilah visi besar dan mulia yang dibawa oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah), yakni membawa kemaslahatan dan nilai-nilai konstruktif bagi pembangunan, mengajak pada nilai-nilai persatuan dan kesatuan, membawa rahmat, kesejahteraan, kedamaian, dan kemaslahatan bagi segenap alam,” imbuhnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Cenderung Mendung, Sebagian Hujan Ringan Sore Hari
Generai Hafiz Al-Quran
Pada bagian lain khutbah Idul Adha 1438, Ali Farkhan Tsani,yang juga Pengasuh Ma’had Tahfidzul Quran wal Hadits Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI) Bekasi dan Bogor mengingatkan penting dan mendesaknya menyelenggarakan kaderisasi generasi bermental pejuang tangguh, da’i, dan penyeru, pada abad globalisasi saat ini.
“Kita perlu terus memprogram anak-anak yang hafidz dan hafidzah Al-Quran, berakhlakul karimah, bervisi global, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,“ ujarnya, menyebutkan surat Al-Anbiya 105.
Sehingga kelak akan muncul para pemimpin bangsa, tokoh masyarakat, ekonom, insyinyur, ilmuwan, dan sebagainya, yang hafiz Al-Quran dan Al-Hadits, imbuhnya.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Sudah saatnya segala di alam dunia ini diurus oleh orang-orang shalih yang berilmu, yang menjaga amanah titipan Allah, bumi ini, untuk kesejahteraan alam.
Untuk itu, ia mensyukuri berkembangnya lembaga-lembaga Tahfiz Al-Quran di berbagai tempat, menandakan kebangkitan peradaban masa depan generasi.
“Tinggal merekapun diikat dengan visi persatuan dan kesatuan umat atau berjamaah, sesuai perintah Allah dan Rasulullah,” tegasnya mengutip surat Ali Imran ayat 103. (L/RS2/P1)
Miraj New Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran