Madinah, MINA — Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah terus berupaya membuka akses seluas-luasnya ke layanan pendidikan bagi WNI, khususnya kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di wilayah akreditasinya.
Salah satunya adalah melalui perluasan kerja sama dengan kelompok belajar (Pokjar) yang berada di Madinah.
Perluasan kerja sama tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan naskah kerja sama antara KJRI Jeddah yang diwakili oleh Pelaksana Fungsi (PF) Pensosbud-1, Agus Muktamar, dan dr. Djujan selaku koordinator Pokjar di Madinah.
Kerja sama ini mencakup layanan pendidikan bagi kalangan PMI yang berminat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi melalui paket kuliah jarak jauh di Universitas Terbuka (UT).
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Prosesi penandatangan yang berlangsung Sabtu (18/1), di Madinah disaksikan oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Eko Hartono, Kepala Kanselerai KJRI Jeddah, Ahmad Syofian, PF Pensosbud-2, Tubagus Nafia, dan BPKRT-1, Mochamad Saeful Burhanudin.
Di sela-sela kesibukannya sebagai dokter di sebuah rumah sakit di Madinah, dr. Djujan menyisihkan waktunya untuk membantu pendidikan anak-anak Mukimin Indonesia yang bermukim di Madinah dengan mengasuh program kejar paket.
Kini kesibukannya bertambah setelah dipercaya masyarakat dan KJRI Jeddah untuk mengelola program kuliah jarak jauh UT bagi para PMI yang berminat melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
“Kami berharap terus mendapat support (dukungan) dari Konjen dan Pensosbud, sehingga semakin banyak masyarakat yang memperoleh informasi akses pendidikan,” kata Djujan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Dalam sambutannya usai penandatanganan kerja sama, Konjen RI Jeddah berharap agar para peserta program UT yang umumnya adalah kalangan PMI tidak saja memperoleh ilmu dan gelar, tapi juga dapat memperbaiki nasib saat kelak kembali ke tanah air, yaitu memutus rantai kemiskinan.
“Salah satu alasan mengapa mereka terjun ke dunia informal adalah masalah pendidikan,” ujar Konjen.
Konjen, juga menyatakan akan terus mendukung program layanan pendidikan bagi WNI yang telah dirintis dan diperjuangkan pimpinan sebelumnya. Namun demikian, Konjen mengharapkan agar kegiatan belajar jarak jauh berjalan dalam koridor aturan yang berlaku sehingga berlangsung aman dan sukses.
Agus Muktamar menambahkan, perjanjian kerja sama antara KJRI Jeddah dan Pokjar Madinah merupakan turunan dari perjanjian induk KJRI Jeddah dengan Rektor UT pada 18 oktober 2019.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Salah satu dari butir perjanjian tersebut adalah sosialisasi Program UT di Wilayah Akreditasi KJRI Jeddah.(L/R1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia