KKP Bangun Tambak Udang Ramah Lingkungan Terbesar di Indonesia

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono kunjungi pembangunan tambak udang di Kebumen, Jawa Tengah (foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Kementerian Kelautan dan Perikanan () sedang membangun tambak udang modern ramah lingkungan terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kebumen, Jawa Tengah.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, tambak yang ditargetkan beroperasi Februari nanti itu bertujuan untuk mencapai target produksi udang 2 juta ton pertahun pada 2024.

“Ini adalah satu model pembangunan tambak udang modern yang kita bangun. Ini akan menjadi model budidaya udang berkelanjutan yang bertanggung jawab pada lingkungan,” ujar Trenggono saat meninjau progres pembangunan tambak budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (13/1), seperti dikutip dari Infopublik.

Dalam kunjungannya Menteri Trenggono didampingi Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro.

Trenggono mengatakan, tambak udang berbasis kawasan di Kebumen menjadi yang terbesar dengan luasan saat ini mencapai 60 hektare berisi 149 petak tambak.

Untuk produktivitas awal, mampu menghasilkan 40 ton per hektare per tahun. Angka tersebut sudah memenuhi best practice tambak udang modern berwawasan lingkungan.

Jumlah tambak masih akan terus ditingkatkan mengingat lahan potensial yang ada sekitar 100 hektare.

“Untuk tambak modern yang standar internasional, bisa dibilang ini yang pertama. Yang betul-betul dibangun dengan sumber air kualitas yang baik. Kemudian air buangan tambak sudah melewati IPAL klaster dan IPAL utama sebelum dibuang ke laut,” ujarnya.

Ia optimis model tambak udang berbasis kawasan di Kebumen yang akan menjadi contoh pembangunan tambak udang modern di daerah lain di Indonesia dengan cakupan wilayah yang lebih luas. Dengan begitu, diharapkan peringkat Indonesia di jajaran negara penghasil udang terbesar dunia bisa merangkak naik melebihi India, Vietnam, Equador, bahkan China.

Pembangunan tambak budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen sekaligus untuk mencapai target produksi udang nasional 2 juta ton pada 2024. Sehingga Indonesia berkontribusi lebih banyak lagi pada kebutuhan pasar udang dunia yang nilainya mencapai USD 28,3 miliar pada tahun 2021.

Trenggono juga memastikan, pembangunan model tambak udang berbasis kawasan di Kebumen harus mengutamakan tenaga kerja lokal.

“Kalau ini 100 hektare beroperasi, ada perputaran uang tidak kurang Rp400 miliar per tahun di sini. Tenaga kerja terserap yang direct saya yakin lebih dari 300 orang dan belum lagi di luar itu. Saya minta tenaga kerja harus mengutamakan warga di sini. Saya sudah diskusi tadi dengan bapak bupati juga,” pungkasnya. (R/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.