Komentar Mensos Tentang Qari Meninggal Saat Baca Al-Quran

Menteri Sosial . (Foto: Antara)

Surabaya, 29 Rajab 1438/26 April 2017 (MINA) – Qari Nasional menjadi pembicaraan di tanah air karena meninggal dunia ketika membacakan ayat suci Al-Quran, utamanya surat yang tengah dibacakan sang Qari adalah tentang kematian dan kehidupan.

Dia menghembuskan napas terakhirnya saat membaca ayat 1-3 surat Al-Mulk dalam acara Haul almarhum Indar Parawansa yang merupakan suami dari Menteri Sosial () Khofifah Indar Parawansa, di Jemursari Surabaya, Jawa Timur, Senin (24/4) pagi.

“Beliau adalah ahli Quran dan wafat saat membaca Al-Quran. Semoga khusnul khotimah,” ujar Mensos lirih.

Semula tidak ada yang aneh saat Jakfar memulai bacaan Al-Quran-nya. Hadirin menikmati dengan khusyuk lantunan Al-Quran dari suara Qari bersuara merdu itu. Saat masuk ayat ketiga Surat Al-Mulk, tiba-tiba suara Jakfar serasa kian menjauh dan volumenya mengecil.

“Tiba-tiba suaranya semakin lirih dan tubuhnya terus merunduk seperti akan sujud, kemudian tak sadarkan diri. Ustad Jakfar kemudian dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong dan dokter menyatakan beliau meninggal dunia,” kata Khofifah.

Dikatakannya, dalam keterangan pers yang diterima MINA, Rabu (26/4) pagi, Jakfar adalah tetangganya sejak lama di Surabaya. Hampir setiap perhelatan besar, Khofifah selalu memintanya membacakan Al-Quran.

“Setiap beliau membaca Al-Quran nampak sangat khusyuk dan menghayati. Sekitar satu bulan lalu, beliau sempat dirawat karena serangan jantung,” terang Khofifah.

Dalam kenangan Khofifah, pria berusia 60 tahun tersebut ditunjuk membacakan Al-Quran saat pembukaan Muktamar NU di Situbondo tahun 1984.

“Surat yang dibaca saat doa bersama tadi adalah surah Al Mulk, sama seperti saat pembukaan Muktamar di Situbondo.  Saya sedang menghayati ayat kedua tadi dimana di situ disebutkan Allah yang menciptakan kematian, kehidupan, dan bagaimana kita supaya bisa melakukan sesuatu untuk bisa mendapatkan amal sebaik-baiknya,” ujarnya.

Sementara itu, Mensos juga mengajak masyarakat untuk menguatkan kecintaan terhadap bangsa Indonesia melaui lantunan doa, dzikir dan shalawat.

“Mari kita doakan agar Indonesia senantiasa aman, masyarakatnya hidup harmonis di tengah keberagaman dan perbedaan yang ada. Perkuat toleransi dan saling hormat-menghormati,” tutup Khofifah. (L/R09/RE1)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)