Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi IV DPR RI: Penanganan Pangan Masih Jauh Dari Harapan

Risma Tri Utami - Selasa, 18 April 2017 - 14:23 WIB

Selasa, 18 April 2017 - 14:23 WIB

333 Views ㅤ

Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin.

Jakarta, 21 Rajab 1438/18 April 2017 (MINA) – Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin menilai penanganan pangan menjelang puasa dan lebaran hingga saat ini masih jauh dari harapan dan perbaikan. Pasalnya, target pemerintah baru pada tahap tataran memberikan kecukupan akan ketersediaan pangan pada momen strategis tiap tahun di bulan puasa.

“Pemerintah perlu meningkatkan target penanganan pangan jelang bulan Ramadhan dan Syawal bukan hanya pada stabilisasi stok pangan saja, namun juga perlu adanya kestabilan harga, dimana selama ini  harga-harga barang terutama komoditas pangan selalu mengalami lonjakan kenaikan”, kata Akmal di Jakarta, Selasa (18/4).

Ia mengatakan, dalam laman Setkab yang dikutip MINA, Komisi IV DPR senantiasa mengingatkan kepada pemerintah untuk berupaya keras pada stabilisasi harga pangan. Bahkan para kepala daerah baik di provinsi maupun kabupaten/kota, harus diajak bersama-sama dalam membuat kebijakan jangka pendek untuk mengatasi permasalahan pangan yang tiap tahun terjadi menjelang momen puasa dan lebaran ini.

Kebijakan pemerintah, tambahnya, senantiasa mematok lonjakan harga ditoleransi sebesar 10%. Kebijakan ini biasanya berawal dari Kementerian Perdagangan pada rapat koordinasi terbatas bidang pagan dibawah Menko Perekonomian.

Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan

“Banyak daerah-daerah besar seperti DKI, Bandung, Surabaya, Makasar dan kota besar lainnya yang menyatakan kesiapan menghadapi stabilisasi stok pangan. Begitu juga dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan juga menyatakan kesiapannya, namun tidak ada satu pun pernyataan pemerintah baik Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat yang menyatakan siap menjamin harga yang sama ketika puasa dan lebaran seperti pada bulan-bulan lain”, ujarnya.

Legislator F-PKS dapil Sulawesi Selatan II ini mengingatkan kepada pemerintah, inflasi negara ini sangat rentan pada komoditas pangan. Sebagai contoh hanya pada cabai dan bawang saja, sudah mampu mengguncang situasi ekonomi masyarakat. Ini bukti bahwa pondasi perekonomian Indonesia sangat rentan terhadap stabilisasi pangan.

“Saya berharap pemerintah mampu meningkatkan penanganan persoalan pangan di bulan puasa dan lebaran bukan saja pada ketersediaan stok pangan saja, tetapi lebih besar dari itu adalah bagaimana pemerintah mampu mengatasi lonjakan harga pangan di momen itu agar tidak ada kenaikan atau maksimal kenaikan hanya 5% saja”, harapnya. (T/R09/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
test